oleh

Waspada, Oknum Pelajar di Ciputat Doktrin Junior Masuk Gengster

image_pdfimage_print

Kabar6-Orangtua/wali siswa Madrasah Sekolah Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengaku bukan hanya sering menerima tindak kekerasan fisik. Para korban juga mengaku sering dipaksa menenggak minuman keras serta tawuran dengan peserta didik sekolah lain oleh oknum seniornya.

“Bocah-bocah korban didoktrin bahkan cenderung dipaksa masuk gengster,” ungkap salah satu orangtua korban yang mengaku bernama Lestari, (Minggu, 3/11/2019).

Prilaku penganiayaan dilakukan oleh para pelaku dengan beragam cara. Seperti kepala diinjak, pipi ditampar, dipukul dada dan wajahnya, hingga dipaksa matikan bara rokok dengan lidah.

Lestari menyatakan, para korban bilang bahwa tindak kekerasan fisik yang mereka alami merupakan syarat. “Untuk bisa masuk ke dalam kelompok yang merela sebut Gangster Vembajak,” jelasnya.

Iqbal, orangtua siswa korban lainnya memgutarakan, untuk berkomunikasi kelompok pelaku oknum pelajar senior punya grup di media sosial. Hal itu mereka jadikan sebagai sarana komunikasi antarsiswa dan pelajar alumni.

**Baca juga: Teraniaya dan Dipalaki Senior, 8 Siswa di Ciputat Lapor Polisi.

“Anak saya juga disuruh ngumpulin duit dan teman-temannya. Setoran seminggu Rp80 ribu per orang. Nah, itu duitnya buat beli gir, celurit, inex (merk minuman keras). Jika ingin tawuran, maka di grup diberi kode ‘partai’,” utara Iqbal.

Menurutnya, para orangtua korban telah membuat laporkan atas kasus ini ke Mapolres Tangsel. Mereka berharap polisi dapat segera menangkap para pelaku. Oknum alumni itu terbukti telah melakukan kenakalan remaja tapi berujung menjadi perbuatan kriminal. (yud)

Print Friendly, PDF & Email