oleh

Waspada, Banyak Apotik di Banten Tanpa Apoteker

image_pdfimage_print

Kabar6-Hasil survei yang dilakukan Ikatan Apoteker Indonesia perwakilan Provinsi Banten, ditemukan banyak Apotik yang beroperasi tanpa dilengkapi oleh apoteker.

Padahal, tugas apoteker memberikan penjelasan detail mengenai obat yang akan dibeli oleh masyarakat, dengan resep atau tanpa resep dokter.

Ketua Perwakilan Daerah (PD) Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Provinsi Banten, Dra. Lucy Sumawatih, Apt, mengatakan masih banyak apotik yang tidak mempekerjakan apoteker di apotik yang mereka kelola.

Fakta itu mencuat dalam konferensi daerah IAI yang di gelar di Hotel Narita Kota Tangerang, Sabtu (20/9/2014). “Banyak apotik yang cuma memasang nama apoteker sebagai pajangan. Namun, setelah diteliti, tidak ada apoteker di apotik dimaksud,” ungkap Lucy.

Dijelaskan Lucy, dalam Undang-undang No.51 tahun 2010 dijelaskan, bahwa apoteker yang berpraktek disetiap apotik sesuai dengan fak nya, yang tak lain untuk meninggikan profesi sebagai Apoteker.

“Masyarakat harus faham dengan obat yang dibelinya. Ada tiga jenis obat yang harus diketahui, yaitu obat berwarna hijau bisa dijual secara bebas, obat bertuliskan biru harus dengan resep dokter, dan obat bertanda K dan berwarna merah itu merupakan obat keras,” ujarnya. **Baca juga: CRV Hantam Honda Civic di Serpong, Kakek Renta Terkapar.

Untuk itu, Lucy berharap agar setiap apotik bisa memiliki apoteker, guna menjelaskan ke masyarakat terkait 3 kategori obat dimaksud. “Apotik harus mematuhi setiuap aturan yang berlaku,” ujarnya.(arsa)

Print Friendly, PDF & Email