oleh

Warga Sindang Jaya Tolak Camat Perempuan

image_pdfimage_print

Kabar6-Kebijakan Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar yang melantik Ndah Sulistiwati sebagai Camat Sindang Jaya, dinilai melukai perasaan warga kecamatan setempat.

Warga Sindang Jaya menolak dipimpin Camat perempuan, karena mayoritas warga berasal dari kalangan Salafi yang masih memegang teguh budaya Islam.

“Ini sudah melukai perasaan warga. Terutama tokoh adat dan ulama serta ustadz di kawasan kami. Jangan samakan kawasan kami dengan kawasan perumahan yang sudah lebih modern,” ujar Jamadi, anggota Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Sindang Jaya, Minggu (16/2/2014).

Masih menurut Jamadi, posisi Camat sebagai abdi pemerintah jangan hanya difahami sebatas mengurusi administrasi di kantor kecamatan semata. Namun, camat merupakan amanah dari warga dalam kepentingan dan kegiatan secara keseluruhan di kawasan Sindang Jaya.

Untuk itu, Jamadi mengatakan, pihaknya tetap akan menolak kehadiran Camat perempuan tersebut bertugas di Sindang Jaya. “Perwakilan 7 Desa di Kecamatan Sindang Jaya sudah menyatakan menolak. Bupati kami minta untuk menghargai kultur dan budaya masyarakat yang masih sangat polos,” katanya.

Dikatakan Jamadi, saat ini masih banyak sosok yang dapat diterima oleh warga Sindang Jaya, untuk menempati posisi Camat sesuai dengan kultur dan budaya serta agama.

“Kami sudah siapkan tandatangan penolakan dan juga aksi. Bukannya tidak menghargai kebijakan Bupati. Tapi kami hanya meminta tolong agar Bupati menghargai kearifan lokal di kawasan kami. Lagipula, masih banyak tokoh laki-laki yang bisa memimpin Sindang Jaya,” terangnya.

Terkait penolakan warga, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengatakan tidak ada alasan warga menolak camat perempuan. Karena Camat adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang bertugas dipemerintahan.

“Penolakan itu tidak beralasan. Kecuali dia (camat) berlaku sebagai Imam Mesjid,” tegas Zaki.

Masih menurut Zaki, camat perempuan di Kabupaten Tangerang bukanlah langkah baru. Karena, banyak wilayah lain yang juga dipimpin oleh Camat perempuan. Seperti Kecamatan Kemiri, Sukamulya dan Panongan serta Sepatan.

Sedangkan soal kultur budaya dan agama yang menjadi dasar penolakan warga, Zaki mengatakan di Kecamatan Kemiri dan Kecamatan Sukamulya juga banyak Pondok Pesantren Salafi dan tidak ada penolakan warga atas Camat perempuan.

“Di kecamatan lain yang letaknya lebih jauh lagi dari pusat keramaian atau kawasan modern, tidak ada ribut-ribut tuh (penolakan, red). Karena Camat lebih kepada urusan pemerintahan. Jadi ga usah berfikiran sempit,” tegas Zaki.

Diketahui, Jumat (14/2/2014) kemarin, Bupati Tangerang melakukan mutasi terhadap ratusan perangkat di pemerintahannya. Salah satunya mengangkat Ndah Sulistiwati, sebagai Camat Sindang Jaya. **Baca juga: JPU Upayakan Ganti Rugi Untuk Buruh Kuali Sepatan.

Ndah sendiri merupakan mantan Sekretaris Camat (Sekcam) di Cisauk, setelah sebelumnya juga sempat menjabat sebagai Lurah Bencongan.(Agm)

 

Print Friendly, PDF & Email