oleh

Warga Periuk Tolak Pembangunan RS Hermina, Ini Alasannya

image_pdfimage_print

Kabar6-Sejumlah warga Kampung Nagrak RT 04 RW 06 Kelurahan Periuk, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang mendatangi DPRD Kota Tangerang.

Kedatangan tersebut untuk mengadu dan menyatakan menolak pembangunan RS Hermina diwilayah tersebut.

“Kami warga RT 04 RW 06 Nagrak Periuk sekitarnya menolak pembangunan RS Hermina karena hanya 1 meter dari rumah dan itu cukup mengganggu warga,” ujar juru bicara warga Hery Hidayat saat dalam rapat bersama DPRD bersama Dinas terkait Kota Tangerang, Jumat (6/3/2020).

Warga lainnya, Mastur mengatakan saat ini dirinya langsung dari dampak proyek pembangunan rumah sakit tersebut yang sangat meresahkan masyarakat setempat.

“Saya sendiri yang merasakan dampak, satu kebisingan, keberisikan, kebanjiran waktu itu sebelumnya tidak pernah terjadi dari saya kecil hingga saya besar punya anak dua. Sebelumnya gak pernah banjir,” katanya.

Selain itu, kata Mastur, saluran air masuk kedalam proyek, namun setelah proyek pembangunan itu berjalan saluran air tertutup. Meski demikian, pihaknya juga mempermasalahkan tidak adanya sosialisasi kepada warga atas pembangunan itu.

Ia mengatakan sejumlah warga diberikan uang sebesar Rp100 ribu oleh pihak proyek sebagai uang ganti kebisingan dengan total uang sebesar Rp40 juta yang dibagikan sebanyak 65 orang namun pihaknya menolak atas uang itu.

“Dari awal saya pribadi tidak mengetahui akan dibangun rs disitu, biasanya proyek besar seperti itu ada basa-basi ke lingkungan. Tapi yang dibagikan ke warga 65 orang, saya menolak berarti jumlah uang Rp6,4 juta. Berarti sisanya kemana itu,” katanya

**Baca juga: Revitalisasi Lapangan Ahmad Yani Kota Tangerang Telan Biaya Rp 6 Milyar.

Sumarti warga lainya menambahkan pembangunan RS Hermina tersebut tidak adanya sosialisasi. Baik dari Dinas terkait bahkan pihak RS Hermina. Bahkan dirinya sangat mengkhawatirkan dampak dari pembangunan RS tersebut karena berdekatan langsung dengan permukiman warga.

“Saya tidak bisa membayangkan masalah dampak ini,” katanya

“Lalu kepentingan masyarakat yang mana?Saya sangat menyayangkan karena diwilayah perkampungan itu Tangerang yang seharusnya perizinan RS yang tentunya ada, tiba-tiba bisnis RS ini muncul,” tandasnya. (Oke)

Print Friendly, PDF & Email