oleh

Warga Pamulang Tolak Komersialisasi Bandara Pondok Cabe

image_pdfimage_print

Kabar6-Adanya penolakan atas rencana pengoperasian Bandara Pondok Cabe, di Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) bukan isapan jempol belaka.

Sejumlah warga sekitar menolak rencana bisnis PT Pelita Air Service yang ingin mengkomersialkan menjadi sarana angkutan transportasi udara.

Mahdum (48), warga Jalan Cabe 6, Pondok Cabe Udik, Kecamatan Pamulang, menyatakan penolakannya terhadap rencana PT Pertamina (Persero) sebagai perusahaan induk (holding company) pemilik lahan mengkomersialkan Bandara Pondok Cabe.

Faktor kenyamanan dan keamanan warga menjadi pertimbang?an warga karena dampak resiko yang mesti dihadapi begitu besar.

“Sampai sekarang enggak ada informasi langsung dari perusahaan yang kelola Bandara Pondok Cabe,” kata Mahdum ditemui wartawan di depan rumahnya, Minggu (6/12/12015).

Menurutnya, dampak paling terasa nantinya pasti timbul kebisingan dari suara mesin pesawat terbang. Ditambah lagi kekhawatiran terjadinya insiden angkutan berukuran raksasa tersebut gagal mendarat.

Mahdum meminta kepada PT PAS selaku pihak otoritas bandara meninjau ulang rencana operasional Bandara Pondok Cabe. Ia malahan menyindir bila selama ini perusahaan plat merah itu terkesan cuek terhadap warga sekitar. Seperti halnya saat ini.

“Itu lagi ada proyek, boro-boro warga sini diajak kerja. Padahal kan orang yang tinggal sini banyak juga yang nganggur,” ketus Mahdum.

Sikap penolakan juga disampaikan Masyur (38), Ketua RW 011, Pondok Cabe Ilir, Kecamatan Pamulang. Ia mengaku bila selama ini warga sekitar tidak pernah diajak duduk semeja membahas rencana komersialisasi Bandara Pondok Cabe.

“Entar spanduk penolakan kita pasang deh. Biar pengelola tahu kalau warga enggak setuju. Emang selama ini kita pernah diajak ngomong, enggak itu mah,” sungut Masyur.

Lahan seluas 170 hektare dengan radius landasan pacu sepanjang 2.200 meter oleh salahsatu perusahaan plat merah bakal dikomersialkan mulai Maret 2016 mendatang baginya merugikan warga sekitar. Ibarat pepatah, tidak ada mendung tiba-tiba langit diguyur hujan.

“Saya yakin, warga di perumahan atau kampung sama pedagang deket bandara bakal nolak,” ujar Masyur.(yud)

Print Friendly, PDF & Email