oleh

Warga Juga Kasih Ide Lewat Web Pemkot Tangerang

image_pdfimage_print
Laman buku tamu di web Pemkot Tangerang.(tom migran)

Kabar6-Sedianya, tidak hanya keluhan yang mampir di folder ‘Buku Tamu’ pada website resmi Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang, www.tangerangkota.go.id.

Beberapa diantara warga yang mengunjungi situs itu, juga tampak antusias memanfaatkan ruang tersebut, sebagai upaya positif dalam menyampaikan sejumlah masukan serta ide-idenya.

Ya, pada folder ‘Buku Tamu’ & Layanan Aspirasi Kotak Saran Anda (Laksa) di laman tersebut, memang sengaja diaktifkan sebagai wadah menampung kritik dan saran masyarakat setempat.

Selain itu, lama tersebut juga dapat sebagai alat komunikasi masyarakat luas, yang ingin menanyakan informasi mengenai hal-hal berkaiatan dengan Kota Tangerang.

Berikut, beberapa kritik, saran serta ide-ide, yang dilontarkan warga dan telah terposting dalam website tersebut.

“Yth. Pemkot Tangerang. Apakah ada rencana untuk membangun jembatan pejalan kaki yang menghubungkan Terminal Poris Plawad dengan Stasiun Batu Ceper, karena banyak sekali orang yang menyeberang dan akan lebih aman jika ada jembatan. Terima kasih,” tulis salah seorang pengunjung atas nama Eko Fembrianto, pada Kamis 31 Desember 2015 lalu.

Kiriman itu pun, sedianya langsung direspon dan ditanggapi oleh admin web tersebut.

“Menjadi perhatian. Kami cek dulu ke dinas terkait. Segera kami UPDATE infonya. Terimakasih. Berikut UPDATE jawaban dari dinas Perhubungan Kota Tangerang. Berikut jawaban pimpinan atas pertanyaan terkait JPO antara Terminal Poris Plawad-Stasiun Batuceper. Dalam rangka mengakomodir para pejalan kaki yang menyeberang jalan (pergerakan dari stasiun ke terminal ataupun sebaliknya) maka sudah direncanakan fasilitas integrasi yang menghubungkan Terminal Poris Plawd dengan Stasiun Batuceper dan saat ini sedang dilakukan sinkronisasi Perencanaan dengan pihak Kereta Api, terkait Pengembangan Stasiun Batuceper sebagai Stasiun Transfer menuju Bandara Soetta. Terimakasih” tanggapan admin untuk postingan tersebut.

Masukan serta ide seperti itu, juga terlihat dalam postingan atas nama Haryono Slam. Diawal-awal tulisan, aroma kritikan pedas sudah sangat terasa kuat, namun, sang pengirim rupanya juga meyisipkan ide positifnya, yang diharapnya dapat menjadi sebuah solusi ataupun upaya perbaikan, dalam menuntaskan persoalan dimaksud.

“Yth. Bapak Walikota. Terima kasih sudah membetonisasi Jalan Sipon sampai tembus ke jalan Benteng Betawi. Tetapi, mohon sangat amat, bapak untuk turun memonitor kondisi kali disepanjang sipon sampai ujung Jalan Benteng Betawi yang SANGAT KOTOR DAN MENJIJIKAN. Saya sarankan buat Program Kali Bersih, dengan melibatkan partisipasi warga (buat lomba kali bersih untuk setiap RT, RW dan lurah2 disekitar kali) untuk pilot project kali-kali atau sungai yang lain disekitar kota Tangerang. Anjuran untuk tidak membuang sampah sudah sangat sulit karena warga didekat sepanjang kali ini kebanyakan pendatang yang tidak ada rasa memiliki. Saya sarankan PROGRAM KALI BERSIH dengan kegiatan. 1. Memerintahkan kepada Lurah2 setempat yang wilayahnya terdapat warga yang dekat dengan kali agar mampu dan wajib untuk mengendalikan sampah, kotoran dan barang-barang bekas untuk dibersihkan, jika tidak bisa dan tidak mampu agar Lurah disarankan untuk MUNDUR saja. 2. Buat kegiatan Lomba untuk Kepemimpinan Lurah2 terbaik terhadap pengendalian lingkungan yang bersih dan sehat. 3. Masukan Rencana Anggaran di APBD Kota untuk kegiatan Prokasih dengan cara swakelola. Untuk pengawasan dan pemeriksaan mudah saja, jika wilayahnya masih kotor berarti penyimpangan terhadap anggaran prokasih. 4. Setiap Camat (kecamatan) wajiba mengevaluasi Lurah2nya yang tidak berprestasi. Kenapa Prokasih penting? Membentuk kota akhlakul Karimah syarat yang nyata dan hakiki adalah kondisi wilayah kota Tangerang yang bersih, sehat, dan nyaman. Ajaran agama islam yang sebenarnya sangat mudah dan sangat dapat dirasakan manfaatnya adalah Kebersihan bagian daripada Iman. Mudah saja menilai keimanan warga (baik pribumi maupun pendatang) yaitu dengan menilai kondisi lingkungan apakah bersih, sehat dan nyaman atau sebaliknya sangat jorok dan menjijikan!!!. Mohon maaf, Bapak Wali, Wakil Walikota, dan seluruh jajaran Dinas terkait di Kota Tangerang, saya sebagai warga sudah sangat marah, kesal, dan sangat malu jika disekitar lingkungan yang bergelar ‘Adipura’ dan ‘Akhlakul Karimah’ ternyata masih menyimpan banyak kekeliruan terhadap perlindungan, pengelolaan, dan penanganan pembangunan yang berkelanjutan untuk anak cucu kita. marilah kita berinstropeksi, sudah para pejabat pemkot terjun berkeliling sambal jalan, bersepeda, berolahraga melihat-lihat lingkungan sekitar? Mudah-mudahan info dan masukan ini bermanfaat bagi kebaikan kota Tangerang dan sekitarnya pada khususnya dan bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya. semoga menjadi hal positif bagi saya dan kita semua” demikian ungkapan Hery dipostingan ini.

Masukan itu pun, mendapatkan respon serta tangggapan positif dari sang admin. **Baca juga: Hingga Akhir 2015, Ini Catatan “Aneh” di Buku Tamu Web Pemkot Tangerang.

“Terimakasih Pak Hary atas masukan dan sarannya. Menjadi perhatian untuk terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, termasuk kebersihan lingkungan. Terkait ide dan gagasan Bapak mengenai Prokasih, akan kami pertimbangkan. Mari sama-sama kita jaga kebersihan lingkungan, wujudkan Kota Tangerang yang bersih” ketik Admin. (ges)

Print Friendly, PDF & Email