oleh

Wanita Prancis Tembak Mati Ayah Tiri yang Perkosa Dirinya Hingga Punya 4 Anak

image_pdfimage_print

Kabar6-Amarah yang sudah sejak lama tertahan akhirnya jebol juga. Seorang wanita Prancis bernama Valerie Bacot menembak mati ayah tiri, Daniel ‘Dany’ Polette, setelah selama 24 tahun dijadikan budak seks.

Bacot pertama kali diperkosa saat berusia 12 tahun dan terus berlangsung hingga dewasa. Bahkan dari hasil hubungan terlarang itu, dia memiliki empat orang anak. Bacot, melansir theguardian, sudah merencanakan pembunuhan yang dilakukan dalam mobil, dengan menyembunyikan pistol di sela tempat duduk. Menurut Bacot, Polette telah mengubah kehidupannya menjadi seperti neraka selama 24 tahun.

Pengacara Bacot, Janine Bonaggiunta dan Nathalie Tomasini, dalam pengantar di buku, mengatakan, kasus kliennya merupakan kisah seorang perempuan yang kehidupannya telah dihancurkan. Bukan hanya soal pemerkosaan, Bacot mengalami berbagai pengalaman buruk, bahkan dijual.

Pemerkosaan bermula saat Bacot masih duduk di sekolah menengah. Saat itu, ibu kandung Bacot yang seorang pemabuk berat, tak mengetahui bahkan tak peduli dengan apa yang terjadi pada dirinya.

Berawal ketika Polette berdalih membantu pelajaran anatomi biologi, namun kelamaan menjadi pemerkosaan. Polette dipenjara karena kasus inses pada 1995, namun dibebaskan setelah tiga tahun. Sejak itu pemerkosaan berlanjut.

Ironisnya, Ibunda Bacot tak mempermasalahkan Polette berhubungan intim dengan anaknya. “Saya tidak peduli, selama dia tidak hamil,” kata Bacot, menirukan pernyataan sang ibu. ** Baca juga: Ibu Pengantin Pria Shock Melihat Mempelai Wanita Ternyata Putri Kandungnya yang Dulu Hilang

Inilah yang membuat Bacot seperti melewati semua masalah seorang diri, hingga berbuat nekat membunuh ayah tiri. Bacot diketahui pertama kali hamil dan melahirkan pada usia 17 tahun.

Kisah Bacot ini menarik perhatian penerbit kenamaan Prancis, Fayrd, untuk dibuatkan buku. Fayard menerbitkan buku kisah Bacot berjudul ‘Tout le Monde Savait’ atau Semua Orang Tahu.

Pengacara Bacot, Janine Bonaggiunta dan Nathalie Tomasini, dalam pengantar di buku mengatakan, kasus kliennya merupakan kisah seorang wanita yang kehidupannya telah dihancurkan. Bukan hanya soal pemerkosaan, Bacot mengalami berbagai pengalaman buruk, bahkan dijual.

“Sejak usia dini, dia mengalami hal-hal mengerikan tanpa siapa pun. Bahkan orang-orang yang dekat dengannya memejamkan mata. Mereka mengabaikan kesulitan dan cobaan berat yang bisa terbaca di wajahnya. Kisah hidupnya sangat menyedihkan,” kata kedua pengacara itu.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email