oleh

Wanita di Zimbabwe Terpaksa Gunakan Kotoran Sapi Saat Datang Bulan Lantaran Harga Pembalut Mahal

image_pdfimage_print

Kabar6-Dalam kondisi terjepit, ada saja ide kreatif yang muncul. Sama halnya, lantaran harga pembalut di Zimbabwe cukup mahal, para wanita di negara Afrika itu menggunakan cara lain.

Tidak seperti kaum hawa pada umumnya yang menggunakan pembalut atau menstrual cup saat sedang datang bulan, melansir Africanews, para wanita di Zimbabwe terpaksa harus menggunakan kotoran sapi sebagai pengganti pembalut untuk mencegah kebocoran.

Seorang gadis bernama Constance Dimingo (19) mengaku terakhir kali menggunakan pembalut kurang lebih tahun lalu. “Saya terakhir memakai pembalut sebelum ibu saya meninggal tahun lalu,” katanya.

Dimingo mengungkapkan, dia terpaksa harus menggunakan apa saja yang bisa ditemukan, termasuk kotoran sapi, dedaunan, koran, dan pakaian untuk mencegah darah keluar.

“Sekarang, saya harus menggunakan apa saja yang bisa saya temukan, kotoran sapi, dedaunan, koran, dan pakaian, untuk menghentikan kebocoran darah,” tuturnya.

Bahkan, Dimingo terpaksa menahan rasa sakit yang disebabkan oleh menstruasi karena tidak mampu membeli obat pereda nyeri. Dimingo adalah salah satu dari 72 persen anak perempuan yang berada di pedesaan Domboshava, Zimbabwe.

Menurut sebuah studi oleh SNV Netherlands Development Organization di Zimbabwe, Domboshava berada di 30 km sebelah utara ibukota Harare, dan tidak memiliki akses ke pakaian sanitasi komersial.

Ditambahkan Dimingo, pembalut adalah salah satu barang mewah yang tidak bisa dibeli oleh para wanita di Zimbabwe. Untuk mencegah kebocoran, Dimingo dan para saudara perempuannya menggunakan kotoran sapi yang dibentuk menjadi gumpalan dan kemudian membiarkan kering.

Harga pembalut sendiri sekira Rp29 ribu. Harga tersebut tidak terjangkau oleh sebagian besar dari tiga juta anak perempuan yang sedang menstruasi, yang hidup di bawah garis kemiskinan.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email