oleh

Walikota Tangerang Minta Khotib Jadi Filter Arus Budaya Negatif

image_pdfimage_print
Walikota Arief saat pembinaan khotib dan calon khotib.(hms)

Kabar6-Dunia telah semakin maju, yang menjadikan manusia tidak lagi terikat oleh ruang dan waktu. Hal ini menjadikan dunia seolah tanpa batas, yang memungkinkan orang dengan mudah mengakses apapun  yang ada di bagian dunia lain.

“Ini harus disikapi secara tepat, karena teknologi itu layaknya pisau yang juga bisa melukai yang memegangnya,” ujar Walikota Tangerang, H. Arief R. Wismansyah dihadapan ratusan Khotib yang hadir pada acara Pembinaan Khotib dan Calon Khotib yang digelar Bagian Kesejahteraan Masyarakat di Ruang Rapat Al Amanah, Puspemkot Tangerang, Rabu (30/3/2016).

Menurut Walikota, Khotib yang merupakan panutan dikalangan masyarakat, harus bisa menjadi filter ditengah derasnya arus budaya negatif yang mulai menggerogoti setiap sendi kehidupan masyarakat Kota Tangerang yang berslogan Akhlakul Karimah.

“Kemajuan teknologi terkadang juga menyebabkan perubahan paradigma dan cara pandang masyarakat, dan kota kita dihadapkan pada realita serangan budaya asing yang masuk ke Indonesia,” ujar Walikota lagi.

Tanpa harus mengabaikan kebutuhan akan perkembangan globalisasi dunia agar dapat bersaing dengan negara maju lainnya, Walikota juga mengingatkan agar masyarakat harus tetap sadar dan selektif dalam menerima pergaulan budaya luar.

Untuk itu, lanjut Walikota mengimbau Khotib bisa menyesuaikan diri dengan perkembangan jaman melalui peningkatan wawasan keilmuan masing-masing.

“Kemajuan teknologi harus disikapi secara cerdas, salah menyikapi bisa malah jadi bumerang, apalagi dengan maraknya faham radikal belum lagi masalah LGBT, kenakalan remaja. Termasuk didalamnya masalah PHK yang semakin marak, itu semua bisa memicu kerawanan sosial di kalangan masyarakat,” ujarnya.

Ditambahkannya, banyak hal yang harus dipertimbangkan dalam kemajuan globalisasi. Tergantung pada diri sendiri bagaimana menyikapi perkembangan globalisasi ini. “Dan ini tentunya memerlukan sinergitas semua pihak termasuk para Khotib dan tokoh masyarakat lainnya untuk bisa menjadi rujukan pemecahan persoalan umat,” pungkasnya.

Sementara itu, Wakil Walikota Tangerang, Sachrudin juga menyampaikan hal senada. Dia meminta kepelada seluruh masyarakat Kota Tangerang untuk lebih meningkatkan rasa kepedulian sosial terhadap sesama dan lingkungan sekitar.

“Hal tersebut sangat mudah diwujudkan, contohnya bisa melalui kegiatan pengajian seperti ini,” tegas wakil seraya menambahkan bahwa melalui rutinitas silaturahmi pada saat pengajian akan mengikis rasa egosentris yang mulai membudaya di tengah-tengah masyarakat perkotaan.(ADV)

Print Friendly, PDF & Email