oleh

Wahidin Halim Sebut Semua Daerah Gagap Tangani Covid-19

image_pdfimage_print

Kabar6-Gubernur Banten, Wahidin Halim (WH) menganggap semua daerah di Indonesia, termasuk Banten, gagap dalam penanganan covid-19. Sehingga dia meminta apa yang dilakukan Pemprov Banten jangan selalu di cari titik lemah dan kesalahannya.

“Tidak hanya di Banten, semua daerah juga gagap dan panik, jangan jadikan suasana menjadi tidak kondusif, kurangi komentar-komentar yang tidak perlu. Dalam kondisi seperti ini jangan saling cari kelemahan,” ungkap Gubernur Banten Wahidin Halim (WH), dalam siaran pers yang dikirim oleh Diskominfo Banten, Kamis (02/04/2020).

WH mengakui kesulitan untuk mengkarantina seluruh ODP dan PDP di Banten, karena keterbatasan ruangan, terutama di RSUD Banten, sebagai rumah sakit rujukan covid-19 tingkat Provinsi Banten.

“Kami kesulitan dalam rangka karantina meski sudah menyiapkan hingga 250 tempat tidur di RSUD Banten yang telah disiapkan menjadi rumah sakit khusus pasien Covid-19 namun dalam perkembangannya masih belum tercukupi,” terangnya.

Kemudian, ditengah penerapan Pembatasan Sosial Skala Besar (PSSB) dan antisipasi pemudik yang bisa meningkatkan resiko penularan covid-19, Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) mengaku wilayahnya tidak memiliki masalah terhadap pemudik. Alasannya, masyarakat Banten kebanyakan memilih hilir mudik.

Diakuinya, terkait warga Banten yang mudik atau pulang kampung, turut meningkatkan jumlah orang yang masuk dalam kasus Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Provinsi Banten. Dimana, sampai hari ini saja, jumlah ODP di Provinsi Banten sudah mencapai 2.912 orang. Termasuk di dalamnya para TKI yang baru datang dari Malaysia.

**Baca juga: Pelototi Penanganan Covid-19, DPRD Banten : Kadinkes Harus Selalu Update.

Dimana, setiap arus mudik Idul Fitri, Banten menjadi perlintasan warga untuk pulang kampung, seperti Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) hingga Pelabuhan Merak yang menjadi penghubung Pulau Jawa dengan Sumatera. Kemudian, setiap masa libur panjang, kawasan wisata Anyer hingga Carita, kerap di padati oleh wisatawan domestik, baik berasal dari Banten maupun luar Banten.

“Banten relatif tidak memiliki masalah. Dikarenakan masyarakat Banten melakukan aktifitas hilir mudik Jakarta -Banten dalam  kesehariannya,” jelasnya. (Dhi)

Print Friendly, PDF & Email