oleh

Wagub Kritisi Rilis BPS Soal Banten Pegangguran Tertinggi Nasional

image_pdfimage_print

Kabar6-Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy menyebutkan banyak faktor yang membuat angka pengangguran di Provinsi Banten menempati posisi tertinggi sebagaimana dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) baru-baru ini.

Andika menyebut faktor dimaksud di antaranya adalah kriteria orang bekerja versi BPS yang menyebutkan bahwa seseorang disebut bekerja penuh jika melakukan aktivitas kerja sedikitnya 5 jam dalam 1 hari.

“Sementara itu kemajuan teknologi saat ini telah menyebabkan orang tidak harus beraktivitas bekerja selama itu untuk melakukan pekerjaan. Misalnya orang-orang yang bergerak di bidang e commerce,” kata Andika dalam paparannya pada acara seminar “Peran BKSP (badan kerja sama parlemen) DPD RI dalam mengoptimalkan hubungan kerja sama daerah dengan luar negeri” di salah satu hotel di Kota Serang, Jumat (8/11/2019).

Terkait orang-orang yang saat ini bekerja dengan beraktivitas kurang dari 5 jam semisal menggeluti e commerce tersebut, Andika menyebut, hal itu banyak dilakukan oleh warga Banten di perkotaan seperti warga yang tinggal di wilayah Tangerang, Serang dan Cilegon.

Selanjutnya, kata Andika, angka pengangguran yang disebut Banten menempati posisi tertinggi tersebut juga disebabkan oleh terdatanya para imigran pencari kerja dari luar Banten yang sudah berada di Banten lebih dari 3 bulan namun belum mendapatkan pekerjaan. “Meski begitu, memang ada persoalan laiinya seperti tidak terserapnya calon tenaga kerja kita oleh industri,” imbuhnya.

Terkait hal itu, Andika mengatakan, Pemprov Banten sendiri telah serius melakukan upaya seperti menyelenggarakan pelatihan-pelatihan kerja baik yang dilakukan secara mandiri oleh pemprov maupun yang bekerja sama dengan industri. “Program pemerintah pusat seperti link and match antara SMK dengan industry dan juga pendidikan vokasi juga sudah dan sedang terus kita lakukan,” kata Andika.

Selanjutnya Andika mengatakan, proyeksi kerja sama daerah dengan luar negeri yang menjadi prioritas di Provinsi Banten antara lain adalah Kerja Sama Daerah dengan Luar Negeri terkait dengan upaya penyerapan tenaga kerja di pasar tenaga kerja internasional. Kata Andika, melalui serangkaian program pelatihan di Provinsi Banten, tenaga kerja diharapkan dapat memenuhi kualifikasi kebutuhan pasar kerja di Negara Mitra Kerja sama Daerah dengan Luar Negeri.

**Baca juga: Pekan Depan, Seluruh Anggota DPRD Banten Tinggalkan Gedung Dewan, Ada Apa?.

Masih kaitannnya dengan menciptakan lapangan pekerjaan, Andika menyebut proyeksi Kerja Sama Daerah dengan Luar Negeri lainnya yang menjadi prioritas Pemprov Banten adalah Pembangunan Desa berbasis industrialisasi. Menurut Andika, desa yang merupakan konsep pengelolaan sumber daya di wilayah perdesaan dengan mengedepankan prinsip industri berbasis budaya, peningkatan peranan strategis industri kecil, industri berbasis modal sosial, agro-industri, bio-industri. “Termasuk pemanfaatan teknologi informasi bagi masyarakat desa sebagai instrumen dalam rantai pasok di era ekonomi digital,” imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan, Provinsi Banten menduduki peringkat pertama tingkat pengangguran terbuka tertinggi di Indonesia berdasarkan survei Badan Pusat Statistik (BPS) periode 2019. Dari 34 provinsi di Indonesia, persentase pengangguran di Banten sebesar 8,11 persen, atau berada di peringkat terakhir, di atas rata-rata Nasional.(Den)

Print Friendly, PDF & Email