Kabar6-Angka kasus kejahatan seksual terhadap anak di wilayah Kabupaten Tangerang cenderung mengalami peningkatan dibanding semester sebelumnya.
Selama Januari-Juni 2015, setidaknya terjadi 40 kasus kekerasan dan kejahatan seksual anak, naik 100 persen dibanding Juli-Desember 2015 sebanyak 20 kasus. ** Baca juga: Kabupaten Tangerang Darurat Kejahatan Seksual
“Kita menghitung peningkatan angka per semester dan memang ada peningkatan dari semester sebelumnya,” ujar Kasubag Perlindungan Anak pada Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Pemerintah Desa (BPMPPD) Kabupaten Tangerang, Siti Zahro, yang juga menaungi Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A), Senin (9/11/2015).
Wanita yang akrab disapa Yoyoh tersebut menjelaskan, jumlah kasus yang terjadi melibatkan korban 20 anak perempuan dan 20 anak laki-laki. Jumlah tersebut, belum termasuk kasus yang terjadi selama Juli-Oktober 2015.
“Dengan angka yang terbilang tinggi ini, tentu sangat memprihatinkan,” ujarnya.
Untuk menekan angka kasus kekerasan seksual terhadap anak, Pemerintah Kabupaten Tangerang berupaya mengintensifkan program-program sosialisasi kepada masyarakat.
“Status yang diberikan KPAI merupakan cambukan keras bagi kita dan dari pihak pemerintah serta, beberapa instansi terkait pun, juga lebih melakukan sosialisasi deteksi dini seperti usulan KPAI,” kata Yoyoh. ** Baca juga: Rano Karno Akui Pelayanan RSUD Banten Tak Maksimal
Sebelumnya, Ketua Komnas PA, Arist Merdeka Sirait, meminta Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar, untuk segera membuat program deteksi dini guna melindungi anak-anak dari kejahatan seksual di Tangerang.(shy)
