oleh

Wabup Lebak Klaim Intervensi Stunting Tunjukkan Hasil Signifikan

image_pdfimage_print

Kabar6-Pelaksanaan intervensi stunting selama tahun 2022 diklaim Wakil Bupati (Wabup) Lebak Ade Sumardi menunjukkan hasil yang signifikan.

Ade yang merupakan Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Lebak menyebut, jika melihat data Elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM), dari 6,38% pada tahun 2021 turun menjadi 4,27% di tahun 2022.

Sedangkan berdasarkan hasil pengukuran Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi stunting menurun 1,1%, di mana pada akhir tahun 2021 sebesar 27,3% menjadi 26,2% di akhir tahun 2022.

“Publikasi yang intens dilakukan di berbagai media agar masyarakat mendapatkan edukasi dan mampu melakukan langkah-langkah pencegahan stunting secara mandiri,” terang Ade saat hadir dalam penilaian kinerja pelaksanaan percepatan penurunan stunting tingkat Provinsi Banten, di Kota Serang, Selasa (30/5/2023).

Ade menerangkan hasil yang signifikan tidak lepas dari banyaknya program prioritas daerah untuk mempercepat penurunan stunting di Lebak.

**Baca Juga: Polisi RW di Polresta Serkot, Ini Tugasnya

Pemkab Lebak terus menerus meningkatkan kapasitas para pelaksana di lapangan, mulai dari pembinaan kader pembangunan manusia, evaluasi pengukuran pertumbuhan dan perkembangan anak.

“TPK melakukan pendampingan terhadap keluarga, pelatihan tematik pekarangan lestari, pengawasan keamanan pangan, peningkatan posyandu dan Kampung KB responsif stunting, bimbingan perkawinan terpadu (Depag-KB-Kes) dan juga penguatan peran duta genre pada pencegahan stunting dari hulu,” tuturnya.

Kemudian dilakukan pengembangan distribusi akses air minum layak dan sanitasi layak. Meningkatkan kompetensi tenaga pendidik tingkat PAUD, pengawalan bantuan sosial, santunan, stimulasi pangan untuk peningkatan status gizi, pelatihan Tim Dahsat (Dapur Sehat Atasi Stunting) tingkat desa, dan promosi gerakan bapak/bunda asuh anak stunting.(Nda)

Print Friendly, PDF & Email