Kabar6-Pasangan suami istri (pasutri) asal Singapura yang telah menikah selama 45 tahun, harus berpisah alias cerai hanya gara-gara kucing. Bagaimana kisahnya?
Kasus perceraian tak biasa ini terjadi, melansir Odditycentral, karena sang istri yang tidak disebutkan namanya sangat terobsesi pada kucing. Wanita tersebut memelihara puluhan kucing di rumah, sehingga membuat suaminya terusir dari tempat tidur mereka. Pasangan ini dilaporkan menikah sejak 1975, dan memiliki tiga anak.
Hakim Sheik Mustafa Abu Hassan mengatakan, masalah pernikahan pasangan ini dimulai ketika sang istri mengembangkan obsesi terhadap kucing. Obsesi itu muncul ketika almarhum ibunya datang dalam mimpi dan menyuruh wanita tersebut untuk bersikap baik kepada kucing. Wanita ini pun mulai percaya bahwa merawat kucing adalah cara untuk bisa masuk surga. Ia pun mulai berkeliling memberi makan kucing-kucing liar dan membawa beberapa dari mereka pulang.
Hal tersebut berlangsung selama bertahun-tahun, dan rumah mereka menjadi tempat berlindung bagi kucing liar. Tampaknya, kesabaran sang suami pun mulai habis, karena keadaan rumah menjadi berantakan dan bau.
“Memelihara kucing ini menciptakan gangguan. Kucing-kucing berkeliaran di sekitar rumah dengan bebas. Mereka tidak dilatih di toilet dan akan buang air kecil dan besar sembarangan,” kata Hakim Sheik.
Ditambahkan, “Ada bau kotoran kucing dan urine yang berasal dari rumah mereka, yang menyebabkan banyak keluhan oleh tetangga. Polisi dan pihak berwenang lainnya muncul dan memperingatkan istri. Namun demikian, dia tidak menghentikan dan terus memelihara kucingnya.”
Karena tidak dapat tidur di ranjang yang kotor oleh kucing, sang suami mulai tidur di atas tikar. Hingga akhirnya pria itu memilih pindah dan pergi dari rumah. ** Baca juga: Dikenal Modern, Ternyata Korea Selatan Punya 7 Mitos Unik
Hakim juga menyebutkan fakta lain yaitu sang istri mengambil beberapa ratus ribu dolar dari rekening pensiun. Namun, sang hakim mencatat bahwa masalah mereka pada awalnya disebabkan oleh obsesi si istri pada kucing.
Waduh…(ilj/bbs)
