oleh

Usai Lockdown, Warga Tiongkok ‘Serbu’ Tempat Wisata

image_pdfimage_print

Kabar6-Setelah peraturan ketat isolasi wilayah atau lockdown dilonggarkan, banyak warga Tiongkok yang memutuskan untuk mencari udara segar dengan mengunjungi tempat wisata.

Mereka menyerbu tempat-tempat wisata populer dan kota-kota besar selama liburan akhir pekan. Foto yang tersebar, melansir Republika, menunjukkan lokasi taman gunung Huangshan di Provinsi Anhui, di mana ribuan orang berdesakan. Meskipun banyak pengunjung memakai masker, mereka saling berhimpitan.

Dilaporkan, tempat wisata telah dipenuhi pengunjung sejak pagi hari. Bahkan, sejak pukul 08.00 waktu setempat orang-orang berdatangan sehingga membuat pengelola memutuskan untuk tidak menerima orang lagi karena telah mencapai kapasitas 20 ribu orang.

Sementara di Shanghai, wisata tepi laut Bund dipenuhi oleh pembeli dan turis, setelah berminggu-minggu dalam kondisi sepi. Bahkan, beberapa restoran memerlukan reservasi untuk masuk. Di Ibu Kota Beijing, penduduk setempat berbondong-bondong ke taman kota dan ruang terbuka.

Namun di satu sisi, membludaknya warga di tempat terbuka justru membawa kekhawatiran baru, karena masih ditemukan kasus penyebaran COVID-19 di Tiongkok. Pada Senin (6/4/2020), dilaporkan penambahan 39 kasus baru, dengan satu yang diimpor. Hingga saat ini, Tiongkok telah mencatat 82.641 kasus dan 3.335 kematian.

Kepala ahli epidemiologi dengan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok bernama Zeng Guang mengatakan, Tiongkok belum melihat garis akhir dari epidemi.

“Tiongkok tidak mendekati akhir, tetapi telah memasuki tahap baru. Dengan epidemi global yang berkobar, Tiongkok belum mencapai akhir,” ungkapnya. ** Baca juga: Mengapa Swedia ‘Santai’ Hadapi Pandemi COVID-19?

Langkah cepat pun dilakukan pemerintah melalui surat kabar resmi Partai Komunis yang berkuasa, People’s Daily, dengan melakukan teguran atas keputusan warga memadati tempat wisata. Dalam akun media sosial surat kabar itu, dengan tegas tertulis “Jangan berkumpul!”

Sebuah komentar yang diterbitkan dalam situs web surat kabar itu, seorang penulis opini mengatakan, orang ingin keluar setelah dikurung di karantina, tetapi jangan lengah. Justru masyarakat harus tetap waspada terhadap penyebaran COVID-19.

“Jika ada pembawa asimptomatik hadir selama pertemuan besar-besaran, konsekuensinya akan parah,” tulis artikel itu, dan mengatakan bahwa Huangshan mengumumkan akan berhenti menerima turis untuk sementara waktu.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email