oleh

Untuk Kepentingan Edukasi, Pria di New York Dirikan Museum Berisi Ratusan Tengkorak Manusia

image_pdfimage_print

Kabar6-Seorang pria bernama Jon Pichaya Ferry mendirikan sebuah museum di wilayah Brooklyn, New York, Amerika Serikat (AS), yang menyimpan sejumlah koleksi tak biasa.

Museum tersebut, melansir Nypost, memamerkan 110 tulang belakang manusia dan 90 tengkorak utuh yang merupakan koleksi turun temurun milik keluarga Ferry. Seluruh tengkorak dan tulang belakang itu merupakan asli dari manusia yang telah meninggal. Ferry mengatakan, awalnya tulang belakang dan tengkorak itu digunakan untuk kepentingan medis dan edukasi. Kemudian, ia melihat ratusan tengkorak dan tulang belakang tadi justru bisa digunakan untuk sarana edukasi gratis yakni dengan cara mendirikan museum.

Seluruh koleksi itu didapat dengan cara pembelian langsung. Umumnya, di Amerika masih banyak orang yang menyimpan tulang belulang anggota keluarga mereka. Pada tahun 1950-an hingga 1960-an masih banyak orang yang membeli tulang manusia, terutama mereka yang bekerja di sektor medis.

Hanya saja, semuanya berubah ketika pembelian tulang secara langsung mulai diperketat saat ini. “Jadi banyak keluarga dari para mahasiswa yang dulu membeli tulang kini tersimpan di rumah dan tidak bisa dijual. Di sini kami memanfaatkannya untuk keperluan edukasi,” ungkap Ferry.

Namun Ferry juga tidak sembarangan mengoleksi tulang. Seluruh koleksi yang dimiliki merupakan tulang-tulang yang memang pernah digunakan untuk kepentingan penelitian medis. ** Baca juga: Sepasang Bayi Kembar Asal AS Lahir dari Embrio yang Dibekukan 30 Tahun Lalu

“Tulang-tulang ini bukan hiasan tapi digunakan untuk pendidikan dan pembelajaran. Kami menggunakan kembali tulang-tulang ini agar dapagt diambil manfaatnya buat generasi mendatang,” terang Ferry.

Disebutkan, saat ini bisnis jual beli tulang atau tengkorak sudah jadi komoditas bisnis yang tinggi, karena sudah dilakukan oleh pemain besar. Menurut Ferry, kini ada lima perusahaan besar yang mendominasi jual beli tulang atau tengkorak.

“Dulu ada 14 perusahaan yang ada di bisnis jual beli ini untuk kepentingan edukasi dan bisnis. Sekarang cuma ada lima,” jelas Ferry.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email