oleh

Unjuk Rasa, Ratusan Santri Duduki Jalan Kampung Melayu Teluknaga

image_pdfimage_print

Kabar6-Ratusan santri menutup dan menggelar unjuk rasa di Jalan Kampung Melayu, Kabupaten Tangerang. Aksi tersebut merupakan protes para santri kepada pemerintah karena tidak bisa menertibkan truk tanah, Rabu (15/1/2020).

Pantauan di lokasi unjuk rasa, ratusan santri yang mengenakan baju koko, peci dan bersalawat melumpuhkan Jalan Kampung Melayu yang menghubungkan Kota Tangerang dengan Kabupaten Tangerang.

Bahkan, lalu lintas jakan tersebut benar-benar mati karena ditutup oleh ratusan santri yang berunjuk rasa.

Ratusan santri tersebut sengaja duduk di aspal sambil mendengarkan orasi yang disuarakan oleh orator bahwa Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar mandul peraturan.

“Turunkan bupati! Turunkan bupati! Turunkan bupati!,” teriak kompak para santri dipimpin oleh sang orator, Rabu (15/1/2020).

Diketahui, unjuk rasa tersebut didasari karena adanya santri dari Pondok Pesantren Al-Hasaniyah Rawalini yang tertabrak truk raksasa pada Selasa (14/1/2020) pagi.

Bahkan, santri tersebut dikatakan sampai lumpuh selamanya karena kakinya sebelah kanan hancur terlindas truk yang melintas pagi hari.

Padahal Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang sudah membatasi jam operasional kendaraan barang yang melintasi ruas jalan di wilayah kabupaten Tangerang.

Pembatasan ini dituangkan dalam Peraturan Bupati Tangerang Nomor 46 Tahun 2018 tentang Pembatasan Waktu Operasional Mobil Barang pada ruas Jalan di wilayah Kabupaten Tangerang.

Dalam Perbup tersebut pemerintah Kabupaten Tangerang membatasi jam operasional kendaraan jenis truk baik dalam golongan 1 hingga truk golongan 5.

Dalam aturan tersebut, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar menentukan jam Operasional Kendaraan angkutan barang pada pukul 22.00 WIB sampai pukul 05.00 WIB.

Bukan kali ini saja, truk bertonase berat dikatakan warga sudah sering memakan korban luka berat di kawasan Teluknaga.**Baca juga: Kabupaten Tangerang Tambah Insentif Guru Ngaji Jadi Rp 5 Miliar.

Tak jarang, nyawa warga tak berdosa pun turut melayang karena truk yang nekat melintas pada siang hari.

“Untuk Bupati Tangerang, bapak, ibu, kakak, dan adik, teman-teman kami cacat kakinya. Belum lama saudara kami meninggal ditabrak truk,” kata Selva Divani seorang santri.

Dalam unjuk rasa tersebut, mereka mengancam akan menutup Jalan Kampung Melayu selamanya sampai Bupati Tangerang datang menghampiri.(Vee)

Print Friendly, PDF & Email