oleh

Unjuk Rasa di HUT ke-191 Lebak Ricuh, Kumala Sebut Pemkab Gagal Selesaikan Masalah

image_pdfimage_print

Kabar6-Unjuk rasa di depan kantor bupati Lebak bertepatan dengan hari ulang tahun (HUT) ke-191 Kabupaten Lebak berlangsung ricuh, Senin (2/12/2019).

Mahasiswa dari Keluarga Mahasiswa Lebak (Kumala) terlibat saling dorong dan nyaris adu jotos dengan aparat kepolisian yang mengamankan jalannya aksi yang bersamaan riung mung di pendopo bupati.

Beberapa kali terlibat saling dorong, polisi dan mahasiswa kembali nyari adu jotos setelah mahasiswa hendak membakar salah satu barrier yang dipasang petugas untuk menutup akses jalan ke kantor bupati. Mahasiswa kecewa lantaran dilarang masuk ke area pendopo.

“Kami hanya ingin masuk, kenapa justru dilarang. Kami hanya ingin mengingatkan agar rezim di Lebak tidak salah mengeluarkan kebijakan yang justru merugikan rakyat,” kata korlap aksi, Tolib.

Di usia yang sudah mendekati dua abad, Lebak justru masih dianggap seperti daerah otonomi baru yang baru berdiri 6-7 tahun dengan berbagai masalah komplek, mulai dari pendidikan, agraria, dan kesejahteraan sosial.

“Ini bentuk kegagalan pemerintah daerah menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapi rakyat,” tuding Ketua Umum Kumala, Dede Kodir.

Visi misi bupati yang menjadi acuan Pemkab Lebak justru hingga saat ini belum dilaksanakan dengan baik. Dicabutnya predikat Lebak sebagai daerah tertinggal seharusnya menjadi tamparan keras bagi pemerintah daerah.

“Bagaimana mungkin Lebak dikatakan daerah maju dan berkembang sementara realitas di lapangan berbeda,” ucapnya.

**Baca juga: Sambut HUT ke-191, Warga Lebak Panen Ikan dan Tanam Pohon Pisang di Jalan Rusak.

Kumala menuntut Pemkab Lebak memperbaiki kualits sarana dan prasarana infrastruktur serta memperbaiki layanan kesehatan hingga ke pelosok desa.

“Kami ingatkan proyek APBD jangan hanya menjadi ajang bagi-bagi untuk kelompok tertentu dan perbaiki perencanaan pembangunan,” tegas Dede.(Nda)

Print Friendly, PDF & Email