oleh

Unik, Tradisi Angpau di Beberapa Negara

image_pdfimage_print

Kabar6-Angpau dalam tradisi orang Tionghoa, diberikan terutama oleh orang yang telah menikah, dengan harapan bisa memberikan nasib baik kepada orang yang menerima.

Nah, pemberian angpau juga berlaku di Malaysia, Brunei, dan Singapura. Majalah Living World pernah mengulas soal tradisi ‘duit raya’ saat hari Raya Idul Fitri di Malaysia. Tradisi ini juga sering disebut green envelope, karena uang sebagai hadiah tersimpan dalam amplop berwarna hijau, melambangkan warna yang melekat bagi umat Muslim.

Selain di Indonesia, melansir Tirto, tradisi semacam ini juga berlangsung di Jepang, Tiongkok, Nigeria, dan Polandia. Uang jadi hadiah yang sangat umum dalam sebuah perayaan pernikahan di Jepang. Orangtua mempelai pria secara tradisional memberikan uang kepada keluarga pengantin wanita dalam amplop khusus yang disebut ashugi-bukuro. Amplop itu dihiasi dengan hiasan emas dan perak yang dipilin dan diikat menjadi simpul dekoratif. Jumlah uang di dalamnya biasanya sebesar tiga bulan gaji pengantin pria atau jumlah yang ditetapkan sebesar 500 ribu Yen, yaitu sekira US$5.000.

Pemberian uang tidak berhenti sampai di situ saja. Para tamu juga memberikan hadiah uang tunai kepada pengantin wanita. Seorang teman pengantin wanita bisa memberi sekitar US$300, dan teman yang sangat dekat bisa memberi US$500. Pemberian dari seorang atasan, paman atau bibi bisa mencapai US$1.000. Biasanya nama pemberi hadiah dan jumlah keseluruhan uang di dalamnya tertulis di bagian luar amplop.

Di Jepang, juga ada tradisi memberi uang sebagai hadiah kepada anak-anak setiap tahun, yang disebut sebagai tradisi Otoshidama. Awalnya, tradisi Otoshidama menggunakan kue beras yang melambangkan semangat. Pemberian uang mulai menggantikan kue beras sejak periode Edo, sekira 410 tahun lalu. Nilai uang bisa diberikan per tahun sebanyak 5.000 Yen sampai dengan 10.000 Yen.

Ketika anak-anak tumbuh dewasa, maka gilirannya memberikan Otoshidama untuk anak-anaknya. Selain sebagai perayaan menyambut hari bahagia, tradisi memberi uang juga dilakukan saat peristiwa kematian seperti yang terjadi di Indonesia.

Tradisi ini sebagai bentuk hubungan sosial di masyarakat sebagai simbol saling membantu, bentuk pernyataan simpati. Jadi tradisi angpau sudah hadir lama dalam masyarakat dan berlangsung turun temurun.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email