oleh

Uang Kertas di India Digunakan Sebagai Pengganti Masker

image_pdfimage_print

Kabar6-Ada saja ide nyeleneh yang dilakukan sejumlah orang gara-gara harga masker yang melonjak. Salah satunya seperti yang dilakukan seorang pria asal India bernama Amir.

Pria yang satu ini, melansir Gulfnews, menggunakan uang kertas sebagai pengganti masker. Dalam sebuah video yang sedang viral, tampak dua orang pria yaitu Amir dan temannya, Mehboob, diberhentikan oleh polisi yang tengah berjaga karena tidak memakai masker.

Setelah mendapat teguran, Mehboob menggunakan sapu tangan. Namun, Amir memutuskan untuk menjadikan uang 10 rupee sebagai masker. Bukan tanpa alasan, Amir memiliki pembelaan mengapa ia menggunakan uang kertas tersebut.

“Sebuah masker berharga 40 rupee (Rp7.780), sementara saya hanya punya 10 rupee. Jadi, saya menggunakannya untuk menutupi mulut,” jelasnya.

Dikatakan Amir, mereka datang dari area Parikshitgarh, di mana mereka harus bepergian ke Meerut untuk mendapat bayaran dari majikan. Alhasil, keduanya pun diberikan masker oleh pihak berwenang. Meski begitu, keduanya tetap menjalani proses hukum.

Laporan dari The Economic Times Maret lalu menyebutkan, masyarakat India memang tengah mengeluhkan adanya kenaikan harga barang untuk melindungi mereka dari virus corona. Seperti masker bedah yang biasanya bisa didapatkan seharga 10 rupee bisa menjadi 40 rupee atau lebih.

Begitu juga masker jenis N95. Jika warga bisa mendapatkannya 150 rupee (Rp29.174), kini benda itu harus ditebus seharga 500 rupee atau sekira Rp97.248. ** Baca juga: Hah! Wanita Asal Kanada Ini 8 Kali Positif COVID-19

Penggunaan uang kertas untuk menutupi hidung dan mulut pun sangat berisiko, sebab uang kertas merupakan salah satu benda yang sering dipegang oleh banyak tangan, sehingga berpotensi menyebarkan kuman lainnya.

Meski belum pasti, para ahli kesehatan percaya, virus corona juga bisa ditularkan melalui permukaan benda yang sering disentuh, termasuk uang. Apalagi, virus ini bisa bertahan di permukaan benda selama 10 hari.

“Jadi, imbauan untuk meminimalisir transaksi dengan uang tunai itu bisa menjadi salah satu langkah untuk mencegah penyebaran virus,” ungkap Sanjay Maggirwa, ahli imunologi dari George Washington University School of Medicine.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email