oleh

Tuai Kecaman, Bos Mafia yang Lakukan 100 Pembunuhan Bebas dari Penjara

image_pdfimage_print

Kabar6-Seorang bos mafia yang dijuluki ‘pembunuh rakyat’ bernama mafia Giovanni Brusca (64), dibebaskan secara bersyarat selama empat tahun dari penjara.

Brusca dihukum atas sejumlah kejahatan ‘mengerikan yang dilakukannya, termasuk melarutkan tubuh anak dalam air asam. Brusca telah mengakui perannya dalam lebih dari 100 pembunuhan, termasuk pembunuhan jaksa anti-Mafia Italia Giovanni Falcone.

Proses pembebasan ini dilakukan setelah Brusca diketahui menjadi informan, membantu jaksa memburu sesama mafia. Pembebasannya setelah 25 tahun di penjara ini, melansir Mirror, ternyata memicu kesedihan dan kemarahan di antara kerabat beberapa korbannya. Istri dari salah satu pengawal yang terbunuh, Tina Montinaro, mengatakan kepada surat kabar Repubblica bahwa dia ‘marah’.

“Negara menentang kami, setelah 29 tahun kami masih belum mengetahui kebenaran tentang pembantaian itu dan Giovanni Brusca, pria yang menghancurkan keluarga saya, bebas,” ujar Montinaro.

Sementara Maria Falcone, saudara perempuan hakim, mengatakan dia ‘sedih’ dengan berita itu, tetapi undang-undang memberi Brusca hak untuk meninggalkan penjara.

Beberapa politisi Italia juga mengutuk pembebasan Brusca. “Setelah 25 tahun penjara, bos mafia Giovanni Brusca adalah orang bebas. Ini bukan ‘keadilan’ yang pantas didapatkan orang Italia,” kata Matteo Salvini, pemimpin partai sayap kanan Liga.

“Itu adalah pukulan di perut yang membuat Anda terengah-engah,” tegas Enrico Letta, pemimpin partai Demokrat kiri-tengah. ** Baca juga: Kasihan, Beruang Cokelat Tewas Tertabrak Alaska Airlines di Bandara Yakutat

Diketahui, Brusca adalah tokoh kunci dalam Cosa Nostra, kelompok Mafia Sisilia. Pada 1992, dia meledakkan bom yang menewaskan penyelidik anti-Mafia terkemuka Italia, hakim Giovanni Falcone, dalam salah satu kasus pembunuhan paling terkenal di negara itu.

Istri Falcone dan tiga pengawalnya juga tewas dalam serangan itu, ketika Brusca meledakkan setengah ton bahan peledak di bawah jalan dekat Palermo yang mereka tumpangi.

Serangan tersebut, yang diikuti dua bulan kemudian oleh pembunuhan rekan Falcone, Paolo Borsellino, mengguncang Italia dan menghasilkan undang-undang anti-Mafia baru yang keras.

Salah satu yang paling mengerikan adalah pembunuhan Giuseppe Di Matteo (11), dari mafioso lain yang telah mengkhianatinya. Brusca menyuruh bocah itu diculik dan disiksa sebelum dia dicekik dan tubuhnya dilarutkan dalam asam. Akibatnya, keluarga anak itu tidak bisa menguburkannya.

Setelah penangkapannya pada 1996, Brusca menjadi saksi negara untuk mengurangi hukumannya. Dia membantu penyelidik melacak para gangster yang bertanggung jawab atas beberapa serangan Mafia pada 1980-an dan 1990-an.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email