oleh

Tragedi Kanjuruhan, LBH Surabaya Duga Ada Tindakan Represif Berlebihan

image_pdfimage_print

Kabar6-Ratusan nyawa bergelimpangan usai pertandingan sepak bola antara Arema Malang versus Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu malam. Yayasan Lembaga Bantuan Hukum kantor seluruh Indonesia melaporkan hingga pukul 07.30 WIB tadi jumlah korban meninggal dunia ada 153 orang.

Kadiv Advokasi LBH Surabaya, Habibus Shalihin mengatakan, sejak awal panitia mengkhawatirkan pertandingan ini. Panitia sempat meminta kepada PT Liga Indonesia Baru agar pertandingan dapat diselenggarakan sore hari untuk meminimalisir resiko.

“Tetapi sayangnya pihak Liga menolak permintaan tersebut dan tetap menyelenggarakan pertandingan pada malam hari,” terangnya lewat siaran pers, Minggu (2/10/2022).

Pertandingan berjalan lancar hingga selesai. Kemudian kerusuhan terjadi setelah pertandingan terdapat suporter memasuki lapangan dan kemudian ditindak oleh aparat.

Shalihin menjelaskan, dalam video yang beredar pihaknya melihat terdapat kekerasan yang dilakukan aparat dengan memukul dan menendang suporter yang ada di lapangan.

Ketika situasi suporter makin banyak ke lapangan, justru kemudian aparat melakukan penembakan gas air mata ke tribun yang masih banyak dipenuhi penonton.

“Kami menduga bahwa penggunaan kekuatan yang berlebihan (excessive use force) melalui penggunaan gas air mata dan pengendalian masa yang tidak sesuai prosedur menjadi penyebab banyaknya korban jiwa yang berjatuhan,” jelasnya.

Terpisah, Sekjen Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia Indonesia, Yunus Nusi mengakui jam pertandingan ditentukan oleh pihak kepolisian. Akhirnya dilakukan diskusi dan diputuskan pertandingan tetap digelar pada malam hari.

“Yang kedua begitu cepat kejadiannya tragedi tersebut sehingga pihak keamanan jua mengambil langkah-langkah yang tentu dari pihak keamanan sendiri dipikirkan diantisipasi dengan baik karena memang kita lihat bersama pasca pertandingan tersebut dari suporter banyak yang ke lapangan dan pihak keamanan tentu mengambil langkah-langkah antisipatif,” ujarnya.

**Baca juga: Soal Pembinaan Usia Muda, Ketua Asprov PSSI Banten Diskusikan Pembuatan Training Camp

Yunus menyerahkan penanganan tragedi Kanjuruhan ini kepada tim investigasi sesuai arahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. PSSI bersama kepolisian saat ini sedang investigasi.

“Saya sampaikan tadi kita tunggu saj di sore hingga malam hari keterangan yang akan disampaikan oleh ketua umum dan tim yang sudah ada di Malang dan ini kita juga akan mendapat informasinya tentang apa bagaiman dan seperti apa yang terjadi di malang tadi malam,” paparnya.(yud)

Print Friendly, PDF & Email