oleh

Tradisi Sifudu dari Suku Xhosa, Letakkan Bayi di Atas Asap

image_pdfimage_print

Kabar6-Suku Xhosa adalah kelompok etnis yang mendiami bagian selatan Benua Afrika, banyak ditemui di Eastern dan Western Cape, Afrika Selatan, dan dalam dua abad terakhir tersebar hingga ke wilayah pusat-tengah negera tersebut.

Ada satu komunitas kecil Xhosa (disebut Mfengu) di Zimbabwe, dan bahasa mereka, IsiXhosa, diakui sebagai bahasa nasional. Xhosa diambil dari nama seorang pemimpin dan raja yang legendaris bernama uXhosa.

Dan ada teori lagi yang menyebutkan, nama raja yang legendaris itu bukan Xhosa, tetapi nama Xhosa itu diberikan oleh Orang San yang berarti ‘kemarahan’ dalam bahasa Khoisan. Orang Xhosa menyebut dirinya sebagai AmaXhosa, dan bahasanya disebut isiXhosa.

Saat ini, sekira delapan 8 juta jiwa Suku Xhosa menyebar diseluruh penjuru negeri, dan Bahasa Xhosa adalah bahasa terbesar kedua di Afrika Selatan setelah Bahasa Zulu, yang mana merupakan bahasa serumpun Bahasa Xhosa. ** Baca juga: Lemming, Hewan Pengerat yang Sering Lakukan ‘Bunuh Diri’ Massal

Suku Xhosa di Afrika Selatan, melansir face2faceafrica, memiliki ritual khusus untuk merayakan kelahiran bayi. Tradisi ini disebut Sifudu yang dilakukan sebagai upacara pemurnian dan pembersihan bayi yang baru lahir. Ritual yang rumit ini berlangsung di hari ketiga setelah kelahiran anak.

Keluarga akan berkumpul dan mulai melakukan ritual dengan membakar daun pohon keramat Sifudu, yang menghasilkan asap dengan aroma sangat menyengat. Daun tersebut dibakar dalam api yang dikelilingi oleh para wanita. Setelah menghasilkan cukup banyak asap, kepala bayi akan diarahkan di dalam asap hingga beberapa kali.

Bayi itu kemudian diserahkan kepada ibunya yang duduk dengan melewatinya bawah kakinya. Konon bayi yang menjalani ritual ini tidak akan mengalami ketakutan saat dewasa kelak.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email