oleh

Tolak Outsourching, Besok Tangerang Buruh Turun ke Jalan

image_pdfimage_print

Kabar6–Demi memperjuangkan hak, besok Kamis (27g//2012), ribuan buruh di Kota Tangerang akan kembali melakukan aksi turun ke jalan. Buruh akan kembali melakukan penolakan atas sistem kerja kontrak (outsourcing) yang selama ini diberlakukan .

Aksi kali ini juga bentuk persiapan aksi mogok kerja 2 juta buruh nasional, yang akan dihelat serempak 3 Oktober 2012 mendatang.

Ketua Serikat Pekerja Metal Indonesia (SPMI) Tangerang Riden Hatam, pihaknya sudah merencanakan melakukan aksi massa tersebut.

“Kami siapkan 1.000 buruh untuk aksi 3 Oktober mendatang. Namun sebelum itu, sebagian dari kami akan turun ke jalan besok (hari ini) untuk pra aksi nasional mendatang,” katanya, Rabu (26/9/2012).

Tujuan aksi nanti akan dilakukan untuk melakukan penolakan terhadap sistem buruh kontrak yang selama ini dianggap merugikan masyarakat pekerja.

“Aksi kami juga untuk mengalang dukungan dari semua pihak di Kota/Kabupaten Tangerang akan upaya kami menghapus outsourcing,” imbuhnya.

Terpisah, Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Tangerang Trisnur Priyanto mengatakan, pihaknya tengah melakukan persiapan untuk turun aksi Kamis (27/9/2012).

“Target aksi kami ke Kantor Walikota dan Jalan Utama di Kota Tangerang. Kami ingin suarakan penolakan outsoursing dan upah murah batuh yang selama ini menyiksa kaum buruh,” kata Trisnur, yang mengaku tengah menggelar rapat di DPC SPSI Kota Tangerang, Cikokol saat dihubungi.

Berbeda dengan dua aliansi buruh/pekerja di atas, Ketua Aliansi Buruh Tangerang Raya Poniman mengatakan, pihaknya tidak akan turun ke jalan pada Kamis (27/9/2012).

Namun, buruh yang tergabung di aliansinya hanya akan melakukan aksi pada 3 Oktober 2012 mendatang.

“Yang aksi besok (hari ini) bukan bagian dari kami. Kami hanya akan aksi serentak nanti di Jakarta pada 3 Oktober,” jelas Poniman.

Meskipun begitu, pihaknya tetap mendukung aliansi buruh manapun yang akan turun aksi guna menolak sistem buruh kontrak, dan penerapan politik upah murah yang dilakukan kalangan pengusaha.

“Tujuan kami semua sama, menolak sistem outsoursing yang mendera kami selama ini. Kami ingin buruh ini mendapatkan upah layak dan tercapai kesejahteraannya,” harap Poniman. (Iqmar)

Print Friendly, PDF & Email