oleh

TNUK Belum Berdayakan Warga Sekitar

image_pdfimage_print

Pantai Ujung Kulon.(*)

Kabar6-Siapa yang tak kenal Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), sebuah konservasi Badak bercula satu dan hewan liar lainnya yang merupakan situs warisan dunia sejak tahun 1991.

Dilahan seluas 122.956 hektar itu, sekitar 12 ribu wisatawan domestik dan mancanegara mendatangi tempat bermukimnya badak bercula satu yang diprediksi hanya tersisa sekitar 60 ekor itu.

“Pariwisata pada esensinya bagaimana melibatkan potensi masyarakat sebesar-besarnya,” kata Hudan, Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten, Rabu (17/05/2017).

Guna meningkatkan taraf ekonomi daerah, dirinya berharap pemerintah pusat maupun balai TNUK melibatkan warga lokal guna memajukan dunia wisata alam dan konservasi di tempat tinggal badak bercula satu tersebut.

“selain pemerintah daerah, balai TNUK pun seharusnya mengadakan pelatihan ekowisata untuk masyarakat sekitar. Agar pesan konservasi menyeluruh dapat disampaikan kepada pengunjung,” terangnya.

Selain itu, infrastruktur jalan dan faktor pendukung lainnya, seperti seperti posko pusat informasi wisata, akses transportasi dan jalan, pelatihan bahasa asing bagi warga lokal hingga toilet umum harus dipenuhi oleh pemerintah pusat dan Balai TNUK.

“Pemerintah mau terjun ke lapangan, melihat kondisi dan potensi wisata yang ada. Memperbaiki aksesbilitas dan melengkapi sarana publik. Saat ini pariwisata di Ujung Kulon belum maksimal memberdayakan masyarakat sekitar,” tegasnya.(*)

 

 

 

Print Friendly, PDF & Email