oleh

Tingkatkan Okupansi, Pemerintah Diharapkan Rebranding Wisata Anyer

image_pdfimage_print

Kabar6-Pengelola hotel dan resort di wilayah Anyer berharap pemerintah melakukan promosi secara konsisten, agar kunjungan wisata ke Anyer kembali normal.

Terlebih, usai tsunami Selat Sunda yang menghantam pesisir Banten beberapa waktu lalu. Tingkat hunian atau okupansi kamar hotel menurun drastis, mencapai 50 persen saat libur Idul Fitri.

“Yang dibutuhkan untuk mengembalikan kepercayaan wisatawan ke Anyer adalah rebranding, saat ini belum maksimal dilakukan,” kata Titie Masniaty, pengurus PHRI Kabupaten Serang, Minggu (9/6/2019).

Dia mencontohkan, resort Allisa yang dikelolanya hanya terisi 50 persen dan lama waktu menginap tamu nya, hanya dua hari, terhitung sejak 04 Juni 2019.

Meski ditempatnya memiliki berbagai fasilitas, seperti olahraga air, kolam renang, tempat fitnes, massage, snorkeling hingga wisata ke Pulau Sangiang.

“Saat ini sudah ada peningkatan, rata-rata selama lebaran ini tingkat okupansinya 50 persen,” terangnya.

Masyarakat bisa memilih wisata alternatif, sebut saja kebun Teh Cikuya, pemandian air panas alami, Pantai Sawarna, Suku Baduy hingga Museum Multatuli di Kabupaten Lebak.

Kendalanya, sejumlah lokasi wisata di Kabupaten Lebak, belum tersentuh angkutan umum.

**Baca juga: Antisipasi Puncak Arus Balik, Dirlantas Polda Banten Siapkan Rekayasa Lalin.

Hanya Museum Multatuli yang representatif dijangkau menggunakan kendaraan umum, karena letaknya berada di dekat Alun-alun Rangkasbitung.

“Kalau (fasilitas) dibilang lengkap enggak yah. Target Sebanyak banyaknya (wisatawan). Ke Baduy juga Ada, apalagi ada film Ambu, pasti makin banyak yamg pingin datang ke Baduy,” kata Bupati Lebak Iti Oktavia Jayabaya. (Dhi)

Print Friendly, PDF & Email