oleh

Tim SAR Cari Kapal Nelayan Hilang di Perairan Cihara

image_pdfimage_print

Kabar6-Nakhoda Kapal Motor (KM) Dimas yang hilang kontak sejak Jumat lalu, masih belum ditemukan Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) Banten.

Nakhoda KM Dimas diketahui bernama Makmur (56), warga Binuangeun, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak. Mamur melaut seorang diri, tanpa Anak Buah Kapal (ABK).

Kepala Basarnas Banten Adil Triyanto, di Lebak, Sabtu (29/01/2023), berharap Nakhoda KM Dimas dapat segera ditemukan.

Tim SAR Banten melakukan penyisiran di perairan Lebak, tepatnya pesisir Cihara sebagai tempat kejadian perkara (TKP) menghilangnya KM Dimas.

Tim SAR melakukan penyisiran dengan rencana operasional (renops) hingga luas area pencarian sejauh 24,42 kilometer.

Selain itu, juga melakukan penelusuran di pantai lima kilometer ke arah barat dari Pantai Cihara.

Peralatan yang digunakan adalah rescue car, palsar air, palsar komunikasi, palsar medis, dan APD hazmat.

Pencarian dan pertolongan juga melibatkan tim Rescue Unit Siaga SAR Lebak, Polairud Binuagen, BPBD Banten, dan masyarakat.

“Kami berharap cuaca normal, sehingga penyisiran dan pencarian korban berjalan lancar,” kata Adil.

Ia mengatakan, peristiwa hilang kontak nakhoda KM Dimas itu, Jumat ( 27/01/2023), pukul 21.00 WIB saat seorang warga Desa Muara, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak datang ke MUP Binuangeun melaporkan bahwa KM Dimas yang dinakhodai Makmur sampai saat ini telah hilang kontak dan tidak ada kabar.

Makmur pada Senin (23/01/2023) pukul 09.00 WIB berangkat melaut untuk mencari ikan di perairan Binuangen tanpa anak buah kapal (ABK).

**Baca Juga: Lomba Sholawat Dibuka Wakil Wali Kota Tangerang

Selanjutnya, Kamis (26/01/2023), pukul 10.00 WIB nakhoda Makmur memberitahukan via telepon kepada anaknya bernama Seli bahwa KM Dimas kehabisan bahan bakar minyak (BBM) pukul 11.00 WIB, posisi KM Dimas berada di perairan Lebak, tepatnya Pantai Cihara (lego jangkar).

Namun, selang beberapa jam sekitar pukul 12.28 WIB nakhoda Makmur kembali memberitahukan kepada anaknya bahwa KM Dimas putus tali jangkar.

Sampai keesokan harinya pada Jumat (27/01/2023) sekitar pukul 13.50 WIB, korban kembali memberitahukan kepada Seli anaknya, bahwa KM Dimas sudah tidak tahu keberadaannya di perairan mana hingga sampai saat ini sudah tidak ada komunikasi kembali dengan orangtuanya itu. (Red)

Print Friendly, PDF & Email