oleh

Tim Dokter di AS Keluarkan Cangkok Ginjal Babi dari Jasad Pasien

image_pdfimage_print

Kabar6-Tim ahli bedah yang dipimpin oleh Dr Robert Montgomery, direktur NYU Langone Transplant Institute, mengakhiri percobaan cangkok ginjal pada tubuh pasien, Maurice Miller (58), yang telah mati otaknya.

Setelah 61 hari ditransplantasikan, melansir Indiatoday, ginjal babi tersebut dikeluarkan dari tubuh Miller, dan dokter mengembalikan jasad pasien ke keluarganya. Organ tersebut diambil dari Miller yang meninggal secara tak terduga dua bulan lalu. Percobaan dilakukan setelah mendapat izin dari keluarga Miller.

“Kami telah belajar banyak hal selama dua bulan terakhir melalui pengamatan dan analisis yang cermat, dan ada alasan besar untuk memiliki harapan untuk masa depan,” kata Dr Montgomery dalam sebuah pernyataan pers.

“Semua ini tidak akan mungkin terjadi tanpa dukungan luar biasa yang kami terima dari keluarga almarhum penerima. Berkat mereka, kami mendapatkan wawasan kritis mengenai xenotransplantasi sebagai solusi penuh harapan terhadap kekurangan organ skala nasional,” tambah Dr Montgomery.

Tim kini akan melakukan kajian mendalam untuk menganalisis hasil percobaan. Namun, beberapa jaringan yang dikumpulkan menunjukkan adanya penolakan ringan terhadap organ babi, sehingga memerlukan pengobatan imunosupresi yang intensif untuk membalikkannya sepenuhnya. Tetapi secara keseluruhan, organ tersebut terbukti berfungsi maksimal.

Ginjal tersebut diperoleh dari babi hasil rekayasa genetik GalSafeTM, dan disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA) pada Desember 2020 lalu. Penerapannya mencakup terapi manusia dan sebagai sumber makanan bagi mereka yang menderita sindrom alfa-gal, alergi daging yang disebabkan oleh gigitan kutu.

Tim tersebut secara genetik memodifikasi dan merekayasa organ babi agar tubuh manusia tidak menolaknya. Meskipun transplantasi organ babi hasil rekayasa genetika sebelumnya memerlukan hingga 10 modifikasi, kasus terbaru ini menunjukkan bahwa modifikasi gen tunggal pada ginjal babi dapat bekerja secara optimal setelah dua bulan.

Diketahui, AS mempunyai masalah transplantasi. Tidak ada cukup donor yang tersedia untuk mengakomodasi permintaan tersebut. Dengan lebih dari 103 ribu orang menunggu transplantasi, 88 ribu orang menunggu transplantasi ginjal.

“Untuk menciptakan pasokan organ yang berkelanjutan dan tidak terbatas, kita perlu mengetahui cara mengelola organ babi yang ditransplantasikan ke manusia,” ungkap Dr. Montgomery.

“Mengujinya pada orang yang sudah meninggal memungkinkan kami mengoptimalkan rejimen imunosupresi dan pilihan pengeditan gen tanpa membahayakan pasien yang masih hidup,” katanya lagi.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email