oleh

Tim Arkeolog UI Serahkan Motif Batik Banten

image_pdfimage_print

Beberapa motif Batik Banten yang di temukan Arkeologi UI(bbs)Kabar6-Tim kajian arkelogi Universitas Indonesia (UI), menyerahkan hasil penelitiannya yang membuahkan motif gerabah batik Banten terbaru.

Penyerahan motif gerabah Batik Banten ini, dilakukan di Griya Batik Banten, Desa Kebun Kubil, Kota Serang, Banten, Senin (27/10/2014).

Ditemui kabar6.com usai acara penyerahan motif batik, Ketua tim peneliti arkeolog UI, Irmawati menjelaskan, batik Banten berakar dari budaya nenek moyang, yang terungkap kembali melalui penelitian arkeologi.

Banyak provinsi yang menghasilkan batik, akan tetapi ragam hias batik Banten memiliki ciri khas tersendiri yang tidak dapat digambarkan pada ragam hias batik di tempat lain.

“Banyak provinsi menghasilkan batik, akan tetapi ragam hias batik Banten memiliki ciri khas tersendiri yang tidak digambarkan pada ragam hias batik di tempat lain,” kata Irmawati kepada kabar6.com.

Motif gerabah batik Banten ini berdasarkan kajian arkelogis dari gerabah Banten yang ditemukan di kompleks Situs Banten Lama, Kota Serang pada tahun 2013 lalu.

Bertambahnya koleksi motif gerabah batik Banten hasil kajian tim arkeolog UI ini, diharapkan mampu memperkuat jati diri bangsa dan meningkatkan perekonomian masyarakat di tanah seribu kyai dan sejuta santri itu.

Ditempat serupa, Heriyanti Ongkodharma, Ketua tim pengabdi batik Banten menambahkan, diharapkan kepada para pengrajin dan pemuda putus sekolah yang sudah mendapatkan pelatihan, dapat membuat batik, sekalian dengan aktifitas packaging dan pemasarannya juga.

“Setelah mendapatkan pelatihan para pengrajin dan pemuda putus sekolah diharapkan mampu membuat batik Banten, packaging, sekalian aktivitas pemasarannya juga,” jelasnya.

Hasil kajian arkeolog UI ini juga, mendapatkan sambutan baik dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar).

Disbudpar berharap dengan bertambahnya motif batik banten tersebut, dapat semakin memperkuat kearifan lokal dan jati diri bangsa.

Yang mana, motif gerabah menjadi koleksi ke 29 motif batik Banten, tetapi baru sembilan buah yang sudah dipatenkan.

“Dengan bertambahnya kekayaan motif dan corak batik Banten, kita akan terus membantu  meningkatkan  komoditi budaya kreatif dan inovatif seperti batik  dengan mengembangkan ekonomi kreatif berbasis budaya. Salah satunya membantu mempromosikan  melalui kegiatan- kegiatan  yang digelar pemerintah provinsi Banten,  bisa juga menekankan mengenakan batik dihari kerja,” kata Endrawati, kepala Disbudpar.

Perlu diketahui, batik Banten sejak dipatenkan tahun 2003, telah mengalami proses panjang hingga akhirnya diakui di seluruh dunia.

Ada sekitar 20 motif batik Banten yang diberi penamaan berdasarkan filosofinya, antara lain motif Sebakingking, Srimanganti, Pasulaman, Mandalikan, Kawangsan. **Baca juga: Perum Perhutani Sharing Hasil Produksi Kayu.

Kapurban, Surosowan, Pejantren, Pamaranggen, Pancaniti, Datulaya, Langenmaita, Wamilahan, Panjunan, Kaibonan, Memoloan, Kesatriaan, Panembahan, Singayaksa dan motif Pasepen.(tmn/din)

Print Friendly, PDF & Email