oleh

Tiga Dermaga Pelabuhan Cigading Diresmikan

image_pdfimage_print

Kabar6-PT Krakatau Bandar Samudera (KBS) meresmikan pengoperasian tiga dermaga di Pelabuhan Cigading Cilegon, yakni Dermaga III, V, dan VI.

Anak perusahaan PT Krakatau Steel (KS) ini juga sekaligus meresmikan fasilitas jalan dan jembatan penghubung.

“Pembangunan fasilitas dermaga berikut jalan dan jembatan akses merupakan upaya Krakatau Steel dan anak usaha dalam meningkatkan pelayanan kepada pelanggan,” kata Irvan Kamal Hakim, Direktur Utama PT KBS di Cilegon, Jumat (28/2/2014).

Dermaga yang diresmikan tersebut, kata Irvan, dilengkapi fasilitas pendukung pelabuhan berupa dua unit ship unloader dan conveyor.

“Guna mendukung operasi, perusahaan patungan yang belum lama ini diresmikan oleh Presiden RI, terhubung langsung dari Dermaga VI menuju PT Krakatau Posco,” ujar Irvan.

Menurut Irvan, dalam upaya mengukuhkan eksistensi sebagai badan usaha pelabuhan yang diatur melalui Peraturan Kementerian Perhubungan Nomor 309 Tahun 2010, PT KBS akan terus melengkapi fasilitas dan meningkatkan layanan.

Disebutkan, selama ini PT KBS selain melayani kebutuhan pelanggan yang berasal dari KS dan anak usaha, juga melayani pelanggan dari berbagai jasa layanan seperti kegiatan bongkar muat, layanan logistik, pengadaan lahan, pergudangan, pusat konsolidasi, distribusi barang, dan kegiatan multi moda transportasi berupa pengelolaan terpadu angkutan darat, kereta api, dan laut.

Irvan menjelaskan, PT KBS menyiapkan Dermaga I, II, III, dan IV yang didukung oleh empat unit ship loader serta dua sistem line conveyor.

Dermaga I terdiri atas dermaga 1.1 hingga 1.8 untuk melayani kapal-kapal pengangkut bahan baku PT KS. Dermaga ini mampu disandari kapal dengan bobot 150.000 DWT atau seukuran kapal Capesize.

Adapun Dermaga II sampai IV berkapasitas 10.000 – 70.000 DWT, memiliki kedalaman mulai dari -6 meter LWS sampai -14 meter LWS untuk kapal kecil dan sedang.

Pembangunan Dermaga V dan VI yang dibangun pada 9 Oktober 2012, kata Irvan, ditujukan untuk melayani PT Krakatau Posco. Dermaga ini memiliki panjang 600 meter, dapat disandari kapal bermuatan bahan baku produksi batu bara seperti kapal kecil handymax dan panamax, hingga kapal 200.000 DWT (super capesize).

Menurut Irvan, untuk mendapatkan kedalaman 21 meter, dermaga dibangun ke tengah laut dan dihubungkan melalui dua unit gantry grab ship unloader crane dengan kapasitas masing-masing 1.500 ton per jam.

Dermaga VI juga dilengkapi jalur conveyor berkapasitas 3.000 ton/jam. “Dermaga VI berkapasitas 200.000 DWT khusus untuk melayani Krakatau Posco dan anak usaha. Dermaga dirancang untuk dapat disandari kapal berukuran supercape size dengan kedalaman -21 meter sehingga merupakan dermaga terdalam di Indonesia,” ujarnya.

Dermaga dipasangi satu unit line conveyor berkapasitas 3.000 ton per jam dengan kecepatan 2,25 – 4,5 meter per detik untuk pelayanan iron ore pellet, coal, dan iron ore finest. Dermaga jug dilengkapi dua unit grabe gantry ship unloader dengan kecepatan bongkar 1.500 ton per jam dengan jangkauan gantry 43 meter.

Pembangunan jembatan Teluk Cigading sepanjang 400 meter dengan lebar 14 meter, jelas Irvan, mampu menahan beban sampai 20 ton per gandar truk, sehingga mampu dilewati kargo oversize dan overweight yang tidak dapat melalui jalur conveyor di area KBS. **Baca juga: Kisruh CPNS K2, Pemkot Tangsel Keluarkan Surat Edaran.

“Dengan layanan tersebut, KBS mampu meningkatkan kunjungan kapal dari rata-rata 1.000 per tahun menjadi 3.000, bahkan 4.000 per tahun dengan jumlah kargo mencapai 25 juta ton per tahun dengan pendapatan lebih dari Rp 870 miliar per tahun,” tutur Irvan.(ant/yps)

Print Friendly, PDF & Email