oleh

Tiga Bulan, RSUD Balaraja Merugi Rp564 Juta

image_pdfimage_print
Direktur RSUD Balaraja, dr Reniati Herdis.(bbs)

Kabar6-Setiap Bulan, RSUD Balaraja harus menanggung piutang tidak terbayar hingga ratusan juta rupiah. Bahkan, tiga bulan terakhir jumlah piutang tak terbayar dari Jamkesda mencapai Rp564 juta.

Piutang tidak terbayar tersebut, terhitung sejak Oktober 2015 sebesar Rp186 Juta, November 2015 Rp191 juta dan Desember 2015 sebesar Rp187 juta yang berasal dari klaim Jamkesda.

“Terjadi piutang tidak terbayarkan ini karena pasien dari keluarga tidak mampu, tidak memahami mekanisme dan proses pembuatan Jamkesda itu sendiri,” kata Direktur RSUD Balaraja, Dr Reniati Herdis.

Merujuk data RSUD Balaraja, piutang tidak terbayar ini disebabkan minimnya pengetahuan jaminan kesehatan daerah, yang menjadi program unggulan Bupati Tangerang.

Sehingga, pelayanan RSUD yang berbeda dengan rumah sakit swasta tersebut disalahgunakan oleh pasien Jamkesda.

“RSUD kita, memberikan pelayanan pengobatan terlebih dahulu. Berbeda dengan rumah sakit swasta. Sehinga pasien Jamkesda tidak jarang melarikan diri, meninggalkan identitas hingga bersitegang dengan pegawai kami. Karena tidak mau mengurus Jamkesda,” kata Reniati. **Baca juga: Sejumlah Ruas Jalan di Kabupaten Tangerang Bakal Dilebarkan.

Padahal, kata dia, pelayanan pengobatan yang diterima pasien kebanyakan mempergunakan tenaga spesialis. **Baca juga: Bupati Zaki Prihatin, Pantai Tanjung Pasir Kotor.

Dan, Pemerintah Kabupaten Tangerang telah menyediakan anggaran kesehatan hingga Rp90 miliar untuk masyarakat tidak mampu. **Baca juga: Tumbuh Tanpa Tulang Hidung, Balita Ini Butuh Bantuan.

“Minimnya kesadaran masyarakat menjadi persoalan, padahal untuk mempermudah pasien. Petugas Jamkesda dari Dinas Kesehatan bahkan telah disiapkan untuk menjelaskan mengenai mekanisme Jamkesda,” ucapnya.(agm)

Print Friendly, PDF & Email