oleh

Tidak Sembarangan, Pakai Hand Sanitizer dengan Cara yang Benar

image_pdfimage_print

Kabar6-Cara paling efektif untuk mencegah penularan COVID-19 adalah dengan rajin mencuci tangan memakai sabun dan air mengalir. Namun apabila tidak tersedia akses cuci tangan yang memadai, hand sanitizer dengan konsentrasi alkohol 60-70 persen jadi alternatif yang tepat.

Nah, apakah Anda sudah memakai hand sanitizer dengan benar? Meskipun terlihat sepele, cara penggunaan hand sanitizer pun harus diperhatikan, agar hasilnya maksimal.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), melansir Wolipop, merekomendasikan agar Anda melihat panduan yang tertera di label kemasan produk untuk jumlah pemakaian hand sanitizer. Seberapa banyak jumlah yang harus dituangkan ke tangan? Setidaknya gel atau cairan hand sanitizer harus cukup untuk membasahi seluruh bagian dari kedua tangan.

“Meskipun hand sanitizer berbasis alkohol bisa menonaktifkan berbagai jenis mikroba dengan sangat efektif apabila digunakan dengan tepat, mungkin masih banyak orang yang tidak memakainya dalam jumlah cukup,” demikian keterangan CDC.

Cara memakai hand sanitizer yang benar adalah dengan menuangkannya terlebih dahulu ke salah satu telapak tangan, kemudian gunakan tangan satunya dan gosok-gosokkan.

Hand sanitizer harus digosokkan secara merata mulai dari telapak tangan, punggung tangan, jari dan sela-sela jari. Gosok terus sampai hand sanitizer benar-benar kering. Proses ini biasanya memakan waktu sekitar 20 detik.

CDC menjelaskan, hand sanitizer bisa sama efektifnya membunuh kuman seperti sabun dan air. Dengan catatan, jika tangan Anda tidak terlihat ada kotoran atau berminyak. ** Baca juga: Haruskan Memakai Masker Saat Olahraga di Luar Rumah?

Di satu sisi, penggunaan hand sanitizer terlalu sering juga tidak dianjurkan karena bisa terjadi resistensi antiseptik. Menurut edaran Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat, setelah digunakan lima kali berturut-turut, tangan harus tetap dicuci dengan air mengalir untuk mencegah resistensi antiseptik.

Selain itu, residu kuman yang sudah mati masih tetap menempel di tangan. Jadi, tangan harus dibersihkan menggunakan air dan sabun ketika sudah tersedia akses yang memadai.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email