oleh

Tiap Tahun, ODGJ di Kabupaten Tangerang Terus Meningkat

image_pdfimage_print

Kabar6-Kabupaten Tangerang menjadi wilayah yang cukup banyak kasus Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Terdapat ratusan ODGJ tiap tahunnya dilaporkan masyarakat ke Pemerintah Kabupaten Tangerang.

Ironisnya tak sedikit ODGJ mendapat perlakuan tak manusiawi dipasung oleh keluarganya karena kerap menyerang warga sehingga keluarga merasa malu. Pada kasus ODGJ yang dipasung ini diperkirakan seperti fenomena es dimana kasusnya jauh lebih banyak, namun tidak terdeteksi.

Kepala Seksi Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang Moch Bahtiar mengungkapkan, kebanyakan ODGJ tinggal di wilayah Pesisir Pantai Utara (Pantura) Kabupaten Tangerang meliputi Kecamatan Sepatan, Mauk, Kosambi, Teluknaga, Kronjo, Kresek dan disebagian wilayah Tigaraksa dan Cisoka.

“Di wilayah Pantura memang paling banyak ditemukan ODGJ,” ujarnya, Sabtu (11/8/2018).

Bahtiar mengatakan, kasus ODGJ pada dua tahun belakang mengalami kenaikan.

“Pada tahun 2016 ditemukan 559 ODGJ, kemudian ditahun 2017 mengalami kenaikan dilaporkan dua ribu ODGJ,” katanya.

Untuk tahun 2018 ini sampai bulan Agustus kasus ODGJ tercatat 900 kasus. Jumlah ini diprediksi akan terus meningkat karena masih empat bulan ke depan.

Menurut Bahtiar ada tiga faktor dominan seseorang menalami gangguan jiwa yakni faktor ekonomi, stres dan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Dalam menangani kasus ODGJ sejak setahun lalu Pemkab Tangerang telah membentuk 44 Puskesmas yang mampu menangani kasus ODGJ, padahal pada tahun 2016 hanya satu Puskesmas yang menangani ODGJ.

“Sekarang semua Puskesmas sudah dapat menanhani ODGJ. Kami menanhani ODGJ memberinya pbat dan membawanya ke RS Jiwa,” tuturnya.**Baca Juga: Mayat Bayi Laki-laki Ditemukan Warga Kosambi.

Menurut Bahtiar, pihaknya mengaku tidak mampu menangani seluruh ODGK jika tidak mendapat laporan baik dari keluarga, lingkungan maupun lintas sektoral yang menangani ODGJ.

“Kita kalau dapat laporan atau informasi malah kita kunjungi dan kita bawa ke Puskesmas,” imbuhnya.

Menurutnya, penanganan ODGJ dilakukan secara gratis, oleh sebab itu dirinya menghimbau warga untuk mau membawa keluarga ODGJ nya.

“Ya kami mengimbau agar warga tidak menutup-nutupi keluarganya ODGJ, apalagi sampai dipasung, karena ODGJ Butuh disembuhkan,” pungkasnya.(vero)

Print Friendly, PDF & Email