“Jelas kita menolak. Kalau benar terjadi (penghapusan tunjangan guru), kita akan melakukan audensi dengan Pemerintah Pusat terlebih dahulu. Kalau audensi tidak ada hasilnya, kita siap demontrasi pun akan kita lakukan,” kata Ketua PGRI Banten, Aep Junaidi, saat ditemui di Kota Serang, Rabu (30/09/2015).
Aep menjelaskan, penghapusan TPG akan membawa dampak buruk bagi kesejahteraan guru di Indonesia. Jika guru tidak lagi sejahtera, maka akan berpengaruh terhadap kualitas pendidikan itu sendiri.
“Penghapusan tunjangan juga ada relevansinya dengan peningkatan mutu (pendidikan). Kesejahteraan guru harus disikapi bersama. Jika perlu, akan turun ke jalan, tapi harus melakukan dengan sopan,” ujarnya. ** Baca juga: Musim Kemarau, Debit Air Situ Rawa Arum Terus Menyusut
Untuk diketahui, Jokowi sempat berjanji tak akan menghapuskan tunjangan guru, saat kampanye Pilpres 2014 silam. Undang-undang Nomor 14 tahun 2015 tentang Guru dan Dosen juga menegaskan bahwa guru dan dosen yang telah mengikuti sertifikasi pendidikan akan diberikan tunjangan sebesar satu kali gaji pokok.
“Untuk menjaga kehormatan guru, kita (PGRI) akan melakukan pelatihan dan pendidikan kepada guru yanga ada di Banten. Sehingga profesionalitas akan terjaga, mutu pendidikan meningkat,” kata Aep.(fir)