oleh

Testing Covid-19 Kabupaten Lebak Jauh di Bawah Standar WHO

image_pdfimage_print

Kabar6-Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di wilayah Jawa dan Bali kembali diperpanjang oleh pemerintah hingga 9 Agustus 2021.

Kabupaten Lebak sesuai Instruksi Mendagri (Inmendagri) Nomor 27 Tahun 2021 menerapkan PPKM dengan kriteria level 3.

Penguatan 3T (Testing, tracing dan treatment) menjadi hal yang perlu diterapkan. Sesuai Inmendagri tersebut, testing (Pemeriksaan) harus ditingkatkan dengan target positivity rate <10%. Testing perlu ditingkatkan terhadap kasus suspek dan kontak erat.

Di dalam Inmendagri, target orang yang seharusnya dites per hari di Kabupaten Lebak sebanyak 2.810. Namun diakui, testing Covid-19 di Lebak masih jauh dari standar tersebut, bahkan jauh pula di bawah standar WHO yakni 1.651 tes per hari.

“Seminggu terakhir, rata-rata testing kita sekitar 323 atau baru 11,48 persen dari yang ditargetkan di Inmendagri dan 17,48 persen dari standar yang ditetapkan WHO,” kata Asda II Pemkab Lebak Ajis Suhendi kepada Kabar6.com, Rabu (4/8/2021).

Ada sejumlah faktor yang menyebabkan masih rendahnya angka testing Covid-19 di Kabupaten Lebak. Jumlah tenaga kesehatan (Nakes) yang terbatas menjadi salah satu faktornya, terlebih saat ini nakes sedang difokuskan dalam kegiatan vaksinasi.

“Memang ketika kita fokus divaksin, testing kita yang kedodoran. Termasuk juga stigma masyarakat ketika petugas datang menggunakan APD lengkap. Jadi memang ini akumulasi yang menyebabkan testing kita masih jauh dari standar,” papar Ajis.

Upaya meningkatkan testing dibahas oleh pemerintah daerah. Kemungkinan, testing akan dilakukan kepada warga saat akan melakukan vaksinasi.

“Sedang kami diskusikan, kami akan coba combine, jadi sebelum divaksin akan dilakukan tes swab dulu. Ini pernah dilakukan di Gunungkencana dan beberapa wilayah lain, kemungkinan ke depan ini kita lakukan,” terang Ajis.

**Baca juga: Jumlah Penduduk Lebak Bertambah 87.461 Jiwa

Lebih lanjut dikatakan Ajis, rendahnya testing menyebabkan positivity rate Kabupaten Lebak masih cukup tinggi. Meskipun keterisian tempat tidur (BOR) sudah menurun.

“Positivity rate kita per dua minggu ini masih di angka 14,36 persen karena testing yang masih rendah. Ini yang harus kita kerjakan agar positivity rate kita bisa di bawah 5 persen,” katanya.(Nda)

Print Friendly, PDF & Email