oleh

Tertera di Saldo, KPM di Pasanggrahan Minta Dana PKH Miliknya Dikembalikan

image_pdfimage_print

Kabar6-Sedikitnya lima keluarga penerima manfaat (KPM) bantuan sosial (bansos) untuk Program Keluarga Harapan (PKH) asal warga kampung Cibogo Dukuh RT 01/05 Desa Pasanggrahan Kecamatan Solear Kabupaten Tangerang mempertanyakan ihwal pencarian bantuan sosial PKH.

Pasalnya, KPM di Kecamatan Solear tidak menerima dana bantuan PKH itu selama tiga tahun ini. Warga menilai dana itu raib tanpa diketahui siapa yang mencairkannya.

Siti Hadijah (43) mengaku selama tiga tahun baru satu kali menerima pencairan dana PKH sebesar Rp 225.000 melalui kantor pos tahun 2017. Setelah dilakukan pengecekan di Bank BRI, baru ia dapatkan kembali tahun ini 2020.

“Baru sekali saya terima PKH. Waktu itu pengambilannya di kantor pos sebesar Rp225 ribu. Setelah itu nggak ada lagi. Kata pihak PKH sih udah nggak cair lagi dikarenakan saya punya kreditan motor,” ungkap Siti Hadijah kepada kabar6.com di kediamannya, Minggu (18/10/2020).

Tap yang bikin Hadijah heran, setelah diurus buku tabungan di bank BRI untuk program PKH ini, ditemukan jumlah saldo rekeningnya sebanyak Rp8.547.215. Ini berarti dicairkan orang lain sebesar Rp5.387.305.

“Setelah diurus sama Pak Rahmat selaku pendamping PKH, ternyata saldonya masih ada. Sekarang saya dapat pencairan Rp4 juta,” ucap Hadijah. Terkait persoalan itu, dirinya ingin mengetahui oknum yang merampas haknya dan ingin hak itu kembalikan.

Hal yang sama menimpa KPM Sadinah (55), Sawanah (50), dan Piah warga kampung Cibogo Dukuh RT 01/05 Desa Pasanggrahan Kecamatan Solear. Mereka kecewa sama oknum yang menyalahgunakan haknya untuk kepentingan pribadi.

“Setiap ditanya ke pihak terkait, jawabnya mereka nggak cair-cair lagi. Sekarang ternyata duit itu ada dan itu harus dikembalikan karena itu hak orang,” ungkap Duriyat suami dari Sadinah KPM PKH.

Siti Aisah juga mengetahui saldo rekening miliknya tertera sebesar Rp8.641.834, tapi raib. Setelah ditanyakan ke pihak terkait dan dicarikan solusi bersama pendamping PKH, barulah Siti Aisah menerima pengembalian haknya dari pengurus PKH. Tapi itu pun tidak seutuhnya.

**Baca juga: Ingin Kembalikan ke Zona Hijau, KNPI Bersama Muspika Solear Gebrak Masker.

Ketua BPD Desa Pasanggrahan Tatang Sumarna angkat bicara terkait polemik di Desa Pasanggrahan ini. Tatang mengatakan akan meminta pendamping PKH untuk menyelesaikan persoala itu agar tidak berlarut.

“Terkait permasalahan PKH di Desa Pasanggrahan, kami BPD Pasanggrahan mohon kepada para pengelola PKH agar segera menyelesaikan urusan PKH tersebut jangan sampai terjadi polemik berkepanjangan,” ungkap Tatang lewat pesan singkat. (han)

Print Friendly, PDF & Email