oleh

Ternyata Marah Itu Menyehatkan

image_pdfimage_print
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Ketika dalam situasi yang tidak diinginkan atau bertentangan dengan yang diharapkan, seseorang disebut dalam kondisi marah. Hal ini sering disamakan dengan sikap negatif.

Menahan amarah bukanlah wujud emosi yang menyehatkan. Nah, bagaimana mengarahkan marah secara sehat? Berikut uraiannya, dikutip dari meetdoctor:

1. Perlakukan rasa marah sebagai dorongan & motivasi
Amarah sebenarnya merupakan energi positif dan dorongan motivasi yang kuat. Rasa marah dan kesal dapat mendorong kita untuk lebih termotivasi mendekati tujuan meski ada masalah dan halangan.

Rasa marah dapat membuat kita semakin menginginkan hal yang kita anggap menguntungkan. Jadi, ketika rasa marah digunakan secara tepat, maka amarah yang membangun dapat membuat Anda merasa lebih kuat dan mendorong Anda untuk memperoleh apa yang diinginkan.

2. Orang-orang yang menunjukkan amarahnya seringkali lebih optimistik
Orang yang mudah marah memiliki kesamaan dengan orang yang berbahagia, yaitu adanya rasa optimis dalam diri mereka. Dalam sebuah penelitian serangan teroris 9/11 pada 2003, ditunjukkan bahwa orang-orang yang mengalami rasa marah juga punya keyakinan bahwa tidak akan ada lagi serangan teroris di masa depan.

Mereka yang tidak melepaskan rasa takutnya dalam bentuk amarah cenderung lebih pesimis dan meyakini akan adanya serangan berikutnya.

3. Rasa marah ternyata dapat berdampak positif bagi hubungan
Amarah merupakan reaksi perasaan alami saat seseorang merasa diperlakukan secara tidak adil oleh orang lain. Dengan mengutarakan kemarahan yang Anda rasakan, terutama pada pasangan, serta bersama-sama mencari solusi yang tepat. Hal ini merupakan bentuk hubungan yang lebih sehat dan akan lebih menguatkan hubungan dengan pasangan.

4. Amarah dapat membuat kita melakukan refleksi pada diri sendiri
Jika kita menyadari bahwa amarah kita memiliki tujuan yang baik, maka biasanya amarah dapat membuat orang yang mengalaminya memiliki pengertian dan kesadaran pribadi mengenai kesalahannya sendiri dan penyebab amarahnya. Kesadaran inilah yang akan mendorong adanya perubahan dari dalam diri.

5.Mengeluarkan rasa marah dapat mengurangi kemungkinan tindak kekerasan
Meskipun rasa marah seringkali mendahului tindak kekerasan, namun amarah yang diekspresikan justru dapat menjadi cara mengurangi tindak kekerasan.

Rasa marah dapat menjadi sinyal sosial yang sangat kuat, menunjukkan adanya situasi yang perlu diselesaikan. Ketika orang lain melihat bahwa situasi yang menyebabkan timbulnya amarah perlu mendapatkan perbaikan, mereka dapat termotivasi dengan mengubah situasi yang membuat emosi marah muncul. Hal ini dapat bekerja secara efektif untuk mengatasi tindak kekerasan.

6. Amarah dapat menjadi strategi untuk bernegosiasi
Rasa marah dapat menjadi cara yang sesuai untuk mendapatkan apa yang Anda inginkan. Dalam salah satu penelitian mengenai cara bernegosiasi, peserta yang menjadi objek penelitian dengan emosi marah diminta untuk memberikan tuntutan yang lebih sedikit serta konsesi yang lebih banyak daripada objek penelitian dengan emosi senang.

Negosiasi pada orang yang sedang marah terbukti lebih berhasil, meski tidak selalu begitu. Jadi, terdapat dampak positif dari ekspresi kemarahan pada proses negosiasi. ** Baca juga: Ini Lho Kebiasaan Makan yang Bikin Tubuh Jadi Sakit

Ingat, arahkan marah Anda pada hal-hal positif atau berguna.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email