oleh

Terkait Insiden di Kabupaten Tolikara, Semua Pihak Diminta Menahan Diri

image_pdfimage_print

Kabar6-Terkait penyerangan terhadap umat muslim saat melaksanakan Salat Ied di Bumi Cendrawasih, keturunan Kesultanan Banten atau Kenadziran Banten meminta aparat penegak hukum agar secepatnya menyelesaikan masalah tersebut.

 

Dikatakan sekretaris Kenadziran Banten, Tb. A. Abbas Wasee, jika hal itu tidak segera diselesaikan, dikhawatirkan akan terjadi pertempuran antara umat muslim dengan non muslim.

 

“Kita masih mempercayakan aparat (penegak hukum) untuk menyelesaikannya secara tuntas. Apabila aparat tidak bisa menyelesaikan masalah tersebut, saya khawatir, umat Islam akan menyelesaikannya denga cara sendiri,” tegasnya, Minggu (19/07/2015).

 

Ditambahkan Abbas, terorisme yang selama ini disematkan kepada umas muslim dengan ciri khas jenggot dan bersorban, nyatanya kini sudah beralih ke non muslim yang tak toleran dengan kerukunan umat beragama.

 

“Ternyata selama ini teroris identik dengan umat Islam ternyata sebenarnya teroris bukan dari Islam,” jelasnya.

 

Abbas Wasse juga meminta agar semua pihak mampu menahan diri dan tidak memperkeruh suasana, serta mempercayakan aparat penegak hukum dan pemerintah menyelesaikan persoalan tersebut dengan baik.

 

“Kepada para pihak, terutama non muslim, apabila memberikan pernyataan, jangan bikin suasana bertambah panas. Islam adalah agama Rahmatallilaalamiin,” tegasnya. ** Baca juga: DBD Serang Warga Taman Kirana Surya

 

Diketahui, Jumat 17 Juli 2015 lalu, umat muslim di Kabupaten Tolikara, Papua, dilempari batu tepat ketika sedang melaksanakan Salat Idul Fitri. Selain itu, masjid di dekat lokasi kejadian juga ikut dibakar oleh massa yang terdiri atas oknum Nasrani.(tmn/din)

Print Friendly, PDF & Email