oleh

Tercatat dalam Sejarah, Negara yang Pernah Alami Mati Listrik Terparah

image_pdfimage_print

Kabar6-Saat ini, hampir semua umat manusia di dunia menggantungkan berbagai macam aktivitasnya kepada tenaga listrik.

Mulai dari penerangan sampai ke mesin-mesin produksi, semuanya saat ini telah mengandalkan energi listrik sebagai sumber tenaga penggeraknya. Tanpa energi listrik, kehidupan manusia saat ini akan mengalami banyak kemunduran atau pun hambatan.

Karena itulah saat terjadi pemadaman listrik, otomatis sebagian besar aktivitas menjadi sangat terganggu. Nah tahukah Anda, peristiwa pemadaman listrik selama berhari-hari bahkan masuk hitungan bulan, sempat dialami beberapa negara di dunia? Melansir beberapa sumber, ini empat negara yang pernah mengalami mati listrik terparah:

1. Puerto Rico
Badai Maria yang menghantam Puerto Rico, September 2017 lalu, menyebabkan pemadaman listrik di kawasan Puerto Rico. Bencana alam ini menimbulkan kerusakan infrastruktur, termasuk merusak 80 persen jaringan listrik di seantero Puerto Rico.

Kerusakan yang begitu parah menyebabkan pemerintah setempat kesulitan untuk memperbaiki infrastruktur, termasuk juga mengembalikan aliran listrik ke rumah-rumah warga.

Dikabarkan, pemadaman listrik selama berbulan-bulan bahkan memicu krisis bunuh diri. Selama November 2017 hingga Januari 2018, nomor panggilan krisis yang dikelola Kementerian Kesehatan Puerto Rico menerima 3.050 panggilan telepon dari warga yang mengaku melakukan percobaan bunuh diri. Angka ini naik 246 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Sayangnya, proses perbaikan jaringan listrik tidak dapat dilakukan secara bersamaan, harus bertahap dari satu daerah ke daerah lain. Daerah terakhir baru bisa menikmati listrik setelah 328 hari pasca badai Maria.

2. Venezuela
Gangguan yang terjadi pada pembangkit listrik di bendungan Guri menyebabkan pemadaman listrik selama tujuh hari, dimulai dari 7 Maret 2019 pukul 16.56 waktu setempat hingga 14 Maret 2019.

Sebanyak 43 warga dinyatakan meninggal dunia akibat insiden ini. Listrik kembali padam pada 25-28 Maret 2019, menyebabkan empat warga meninggal dunia. Kemudian, pada 29 Maret 2019, listrik padam selama 24 jam.

Menyusul peristiwa ini, Presiden Nicolas Maduro mengumumkan adanya pembatasan pemakaian listrik selama 30 hari hingga jaringan benar-benar pulih. Sementara itu, Jepang berencana memberi suntikan modal investasi untuk membenahi fasilitas listrik di Venezuela. Disebutkan, pada 22 Juli 2019, listrik kembali mati di Venezuela.

3. Sebagian Amerika Serikat & Kanada
Peristiwa yang dijuluki Northeast Blackout 2003 ini menimpa kawasan timur laut AS dan provinsi Ontario di Kanada. Pemadaman listrik dimulai pada 14 Agustus 2003 pukul 16.10 waktu setempat.

Sejumlah wilayah cukup beruntung karena pemadaman hanya berlangsung hingga pukul 23.00 di hari yang sama. Namun beberapa wilayah lain padam hingga 28 Agustus 2003.

Pemadaman listrik disebabkan oleh gangguan pada software yang bertugas mengatur sistem alarm pada distribusi listrik. Insiden ini memicu matinya listrik di sejumlah kota dengan jutaan warga yang terdampak.

Mulai yang dari terbesar di kawasan kota New York sebanyak 14,3 juta warga, sampai yang terkecil di Windsor, Ontario, sebanyak 208.000 warga. Total sebanyak 55 juta penduduk di sebagian wilayah AS dan Kanada terkena dampak pemadaman ini.

4. Kawasan selatan Brasil
Pemadaman listrik berlangsung pada 11 Maret hingga 22 Juni 1999 di wilayah Sao Paulo, Rio de Janeiro, Minas Gerais, Goias, Mato Grosso, Mato Grosso do Sui, dan Rio Grande do Sul.

Diperkirakan, sebanyak 97 juta penduduk terkena dampak pemadaman yang disebabkan karena gardu listrik di Bauru, Sao Paulo, tersambar petir. Saat pemadaman terjadi, pembangkit listrik di bendungan Itaipu yang terletak di antara Brasil dan Paraguay, mencoba membantu pasokan listrik di kawasan yang mengalami pemadaman.

Meskipun Itaipu diklaim sebagai pembangkit listrik terbesar di dunia saat itu, ternyata tidak cukup mampu menanggung pasokan listrik, hingga akhirnya turut mengalami gangguan dan menyebabkan sebagian kawasan Paraguay turut mengalami mati lampu.

Pemadaman listrik selama 11 hari ini cukup membuat ricuh. Pemerintah Brasil menurunkan 1.200 pasukan polisi untuk berjaga-jaga di jalanan Rio de Janeiro untuk mencegah terjadinya penjarahan.

Bahkan, pemerintah menutup terowongan batas kota Sao Paulo untuk mencegah terjadinya pencurian. ** Baca juga: Seekor Tupai Dituduh Jadi Penyebab Kecelakaan di Michigan

Listrik memang sudah menjadi salah satu kebutuhan utama saat ini.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email