oleh

Terapi Batu Saluran Kemih

image_pdfimage_print

Kabar6-Terapi batu saluran kemih saat ini sudah sangat modern. Berbagai pilihan alternatif terapi tersedia dengan berbagai indikasi, yaitu terapi konservatif, penembakan batu dari luar tubuh dengan ESWL, penghancuran batu dengan operasi minimal invasive hingga operasi terbuka / pembedahan.

Klinik Urologi Bethsaida Hospital, dr. Dimas Nugroho, Sp.U mengatakan, batu saluran kemih dapat dicegah dengan banyak minum air putih minimal 2 liter per hari. Namun bila tidak mempan, sebaiknya dilakukan terapi.

Ada beberapa alternative terapi yang bisa dilakukan, diantaranya terapi konservatif. Dilakukan bila batu berukuran kurang dari 4 mm, tanpa ada komplikasi. Diharapkan batu dapat keluar spontan melalui saluran kemih.

Penembakan batu dari luar tubuh dengan ESWL (Extracorporeal Shockwave Lithotripsi). Terapi ini merupakan prosedur pemecahan batu dengan menggunakan gelombang kejut.

Batu dipecahkan menjadi butiran yang halus dan keluar bersama air seni. Prosedur ini dilakukan tanpa membuat luka (non invasif), tanpa pembiusan dan dapat dilakukan tanpa rawat inap.

“Prosedur ESWL dapat dilakukan pada batu ginjal atau ureter ukuran kurang dari 2 cm dengan fungsi ginjal yang baik. Untuk batu yang lebih besar dibutuhkan tindakan tambahan,” katanya kepada kabar6.com

Penghancuran batu dengan operasi minimal invasive, adalah jenis terapi penghancuran batu dengan operasi minimal invasif sudah sangat berkembang. Kemajuan metode ini banyak mengurangi tindakan operasi terbuka.

Pemecahan batu dapat dilakukan dengan lithotriptor atau dengan laser dan dilakukan dengan bantuan alat endoskopi (teropong saluran kemih). Pada terapi ini kebanyakan dilakukan dengan bius spinal ( bius separuh badan ke bawah, pasien dalam keadaan sadar)

“Terapi penghancuran batu minimal invasive ini dapat dilakukan dengan beberapa teknik. Teknik Cystoscopy Lithotripsi dilakukan melalui saluran kencing ke dalam kandung kemih untuk memecahkan batu buli-buli, tanpa sayatan dengan menggunakan LASER Holmium YaG atau litotriptor mekanik, terangnya.

Teknik URS (Ureterorenoscopy) dilakukan melalui saluran kencing ke dalam ureter untuk memecahkan batu ureter tanpa sayatan dengan LASER Holmium YaG atau litotriptor mekanik.

Sementara teknik RIRS ( Retrograde Intra Renal Surgery) merupakan teknik operasi batu ginjal tanpa sayatan dengan menggunakan Flexible URS melalui saluran kemih, batu ginjal dihancurkan dengan LASER Holmium YaG.

“Untuk teknik PCNL (Percutaneous Nephrolithotomy), dilakukan melalui luka pada kulit pinggang kurang lebih 1-2cm untuk memasukkan alat endoskopi langsung ke dalam ginjal untuk memecahkan sekaligus mengeluarkan batu di ginjal yang berukuran lebih dari 2 cm,” tambahnya. **Baca juga: Waspada Penyakit Hati Kronis.

Untuk kasus batu yang besar dan komplek, disarankan melakukan operasi terbuka / pembedahan. Pada operasi ini, pasien dibius umum dan batu diambil setelah dilakukan insisi pada perut samping pada sisi ginjal yang akan dioperasi.(fitrah)

Print Friendly, PDF & Email