oleh

Temuan Unik, Tingkat Stres dapat Diukur Melalui Keringat Saat Berolahraga

image_pdfimage_print

Kabar6-Kortisol adalah hormon yang dilepaskan dalam tubuh ketika sedang stres. Hormon ini diproduksi pada kelenjar adrenal, yaitu penghasil hormon yang berada di atas ginjal. Kortisol kemudian akan dilepaskan ke dalam darah dan dialirkan ke seluruh tubuh.

Hormon kortisol sangat bermanfaat untuk mengukur performa atletik saat berolahraga, serta mengidentifikasi tanda-tanda penyakit. Sayangnya, tidak mudah untuk mengukur kadar hormon kortisol. Diperlukan waktu beberapa hari untuk melakukannya, hingga akhirnya pengukuran ini tidak lagi efektif.

Untuk mengukur tingkat stres melalui hormon kortisol saat berolahraga, melansir newatlas, para ilmuwan dari Stanford University telah mengembangkan teknologi sensor yang bekerja melalui keringat.

Sensor ini dipasangkan di bagian-bagian tubuh tertentu, kemudian keringat yang menyentuh bagian sensor akan diukur kadar kortisolnya untuk menentukan seberapa tinggi tingkat stres yang dirasakan saat berolahraga.

“Kami tertarik untuk mengembangkan sensor keringat, karena menawarkan metode non-invasif dan mampu memonitor berbagai tanda-tanda biologis secara berkelanjutan untuk mengetahui adanya gejala penyakit tertentu,” urai Onur Parlak, ilmuwan dari Salleo Lab yang juga menjadi pimpinan peneliti proyek ini.

Ditambahkan, “Metode ini memudahkan deteksi dini terhadap berbagai jenis penyakit dan membantu mengevaluasi performa saat olahraga.”

Namun para pengembang alat sensor yang belum dipublikasikan namanya ini menghadapi tantangan besar. Sensor ini hanya mampu mendeteksi muatan positif atau negatif dalam molekul, sedangkan kortisol tidak bermuatan.

Parlak menantang hambatan ini dengan cara mendesain sensor elastis berbentuk persegi panjang yang secara spesifik mampu mendeteksi kadar kortisol.

Jika ditempelkan di kulit, alat ini menyedot keringat melalui lubang-lubang di bagian bawah sensor. Keringat kemudian ditampung dalam komponen penyimpanan berlapis membran yang sensitif terhadap kortisol.

Cara ini cukup efisien, karena sodium atau potasium yang terkandung dalam keringat, merupakan ion bermuatan yang dapat mengalir di komponen membran, kecuali jika terhalang oleh kortisol.

Elemen sensor kemudian mendeteksi ion bermuatan ini, bukan kortisolnya. Sensor pun akan dilengkapi dengan lapisan waterproof yang memproteksi sensor dari kontaminasi. ** Baca juga: Tren Muntah Melalui Selang Jadi Cara Ekstrem Gadis di Tiongkok Agar Miliki Tubuh Langsing

Para ilmuwan tengah mengembangkan prototipe sensor ini, sekaligus juga merancang sensor baru yang dapat mengukur kadar kortisol melalui air liur.

Diharapkan, alat ini dapat digunakan secara bebas, terutama bagi para atlet dan penggemar olahraga.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email