oleh

Penjaga Pantai Spanyol Selamatkan 3 ‘Penumpang Gelap’ di Atas Kemudi Kapal Tanker yang Telah Tempuh 11 Hari Perjalanan Laut

image_pdfimage_print

Kabar6-Sebanyak tiga pria yang menjadi ‘penumpang gelap’ sebuah kapal tanker minyak berhasil diselamatkan pihak berwenang Spanyol. Saat ditemukan, ketiganya tengah duduk di atas kemudi kapal yang melakukan perjalanan dari Lagos, Nigeria, ke Kepulauan Canary, Spanyol, itu.

Menurut situs pelacakan kapal, Marine Traffic, para migran telah berada di laut selama 11 hari. Melansir theguardian, sebuah foto yang dibagikan oleh penjaga pantai Spanyol menunjukkan ketiga pria itu duduk di kemudi kapal tanker Alithini II berbendera Malta, yang berlabuh di Las Palmas. Namun tidak jelas apakah orang-orang itu menghabiskan seluruh perjalanan duduk di kemudi kapal.

Kantor berita Spanyol EFE sejak itu melaporkan, penumpang gelap Nigeria telah diselamatkan dan dibawa ke rumah sakit tempat mereka dirawat karena dehidrasi sedang dan hipotermia. ** Baca juga: Ngeri! ‘Invasi’ Ratusan Buaya di Pantai Amerika Selatan

Salvamento Maritimo, badan penyelamat maritim Spanyol, mengatakan bahwa pihaknya harus menangani enam kasus serupa dalam dua tahun terakhir. Sofia Hernandez, yang mengepalai pusat koordinasi layanan di Las Palmas, menerangkan migran cenderung mencari perlindungan di dalam struktur mirip kotak di sekitar kemudi.

Hernandez mencatat, bepergian dengan cara seperti itu ‘sangat berbahaya’ karena penumpang gelap tetap terpapar cuaca buruk dan laut yang ganas. Selain itu, tergantung pada berat kargo di atas kapal tanker, kemudi dapat sepenuhnya terendam air, menimbulkan bahaya yang signifikan bagi para imigran ilegal.

Txema Santana, seorang jurnalis dan penasihat migrasi ke Kepulauan Canary, telah menyatakan bahwa ini bukan upaya pertama dari para penumpang gelap untuk melakukan perjalanan berisiko, dan tidak akan menjadi yang terakhir. Menurut catatan Santana, tidak semua dari mereka akan memiliki ‘keberuntungan yang sama’.

Diketahui, kepulauan Canary milik Spanyol telah menjadi ‘gerbang’ populer bagi para migran Afrika yang mencoba memasuki Eropa. Menurut Organisasi Internasional untuk Migrasi, sejak 2014 ada sekira 2.976 migran telah meninggal atau hilang setelah upaya penyeberangan yang gagal.

Kementerian Dalam Negeri Spanyol melaporkan, sebanyak 11.600 orang telah mencapai pulau-pulau Spanyol dengan perahu sepanjang tahun ini, karena migrasi ke kepulauan dilaporkan tumbuh sebesar 51 persen dalam lima bulan pertama 2022, dibandingkan tahun sebelumnya.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email