oleh

Tekan Penurunan Stunting, Pemkab Tangerang Bentuk Tim TEGAS

image_pdfimage_print

Kabar6-Pemerintah Kabupaten Tangerang melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Dinas Kesehatan menggelar Bimbingan Teknis Tim Tangerang Gemilang Cegah Stunting (TEGAS) Terkovengensi dan penyusunan rencana kerja di Hotel Lemo, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang pada Rabu (3/3/2021).

Kepala Bidang Sosial dan Budaya pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Tangerang, Sri Indri Astuti menjelaskan, tim ini terdiri dari beberapa Perangkat Daerah (PD) terkait dari lintas sektor, gunanya untuk pencegahan atau pengendalian stunting.

“Pencegahan stunting ini tidak bisa dilakukan dalam satu sektor, harus ada kerjasama lintas sektor dan bahkan harus bekerja sama dengan sektor swasta,” ungkap Indri.

Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari di Hotel Lemo dengan menggunakan protokol kesehatan (prokes) 4M, yaitu menggunakan masker, mencuci tangan di air yang mengalir, menjaga jarak dan menghindari kerumunan. Kegiatan ini juga bertujuan untuk memberikan bimbingan teknis kepada tim konvergensi stunting terkait dengan upaya pengendalian atau penurunan stunting.

Perlu diketahui, stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan anak.

“Program ini menjadi salah satu program prioritas pembangunan pemerintah Kabupaten Tangerang. Ini terus dilaksanakan minimal sampai akhir Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2024 dengan menargetkan penurunan stunting sampai 14 persen,” terang Indri.

Ditempat yang sama, Plt Kepala Seksi Gizi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang, dr. Sri Indriani menjelaskan, dari tahun 2020 program penurunan stunting ini sudah dijalankan dengan mengikuti lokus stunting yang ada di Kabupaten Tangerang. Menurutnya, di tingkat Desa, lokus stunting yang sudah dilakukan pihaknya adalah pemberian update tambah darah untuk ibu hamil, Pemberian Makan Bagi Anak (PMBA), dan Kader Remaja Anti Anemia (Kartini).

“Kami juga nantinya menggelar berbagai acara kesehatan yang dilakukan dari tingkat RW, Kecamatan, hingga ke sekolah. Seperti kegiatan 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), pemberian tablet tambah darah untuk remaja putri, hingga kegiatan kelompok pendukung ASI untuk mendampingi ibu menyusui agar dapat menyusui bayinya dengan ASI eksklusif,” ungkapnya.

Kemudian untuk balita, lanjut dia, ada pemeriksaan untuk tumbuh kembang balita atau SJDTK, sehingga harapan kami, kami bisa memantau pertumbuhan dan perkembangan balita terutama untuk status gizi balita.

**Baca juga: Bupati Zaki Dampingi 4 Menteri Tanam Mangrove di Teluknaga

“Kami lakukan di seluruh desa, satu tahun dua kali kami lakukan pemeriksaan status gizi di bulan Februari dan Agustus, kami pantau status gizi balita dan menentukan anak-anak yang perlu intervensi khusus terutama di bawah 2 tahun dari status gizi balita,” pungkasnya.(Han)

Print Friendly, PDF & Email