oleh

Tekan Kejahatan Dunia Maya, Kepolisian Korsel Bakal Umumkan Identitas Pembeli Konten Video atau Foto Kejahatan Seksual

image_pdfimage_print

Kabar6-Peringatan keras untuk para ‘penikmat’ video syur di dunia maya. Kepolisian Korea Selatan (Korsel) mempertimbangkan untuk mengungkap identitas para pembeli konten video dan foto kejahatan seksual online.

Pertimbangan ini dilakukan, melansir yna.co.kr, untuk menekan kasus kejahatan seksual di dunia maya yang semakin meningkat. Badan Kepolisian Nasional mulai membahas masalah ini dengan beberapa lembaga, seperti kantor Koordinasi Kebijakan, Kementerian Dalam Negeri, Komisi Standar Komunikasi Korea (KCSC), dan lain sebagainya.

“Untuk menurunkan jumlah kejahatan seksual online, kami harus memblokir pasokan dan permintaan di saat bersamaan,” demikian bunyi pernyataan kepolisian. ** Baca juga: Gagal Habisi ‘Target’, Pembunuh Bayaran Suruh Calon Korbannya Pura-pura Mati

Diketahui, saat ini banyak penjual atau distributor materi kejahatan seksual dalam bentuk video, foto, dan lainnya, yang diungkap identitasnya, termasuk kasus yang paling heboh di Korsel, Nth Room. Ini merupakan ruang obrolan di Telegram yang digunakan untuk jual beli video atau foto korban pelecehan seksual.

Puluhan wanita dewasa dan anak-anak menjadi korban pelecehan seksual di mana mereka dipaksa melakukan perbuatan tidak senonoh atau dilecehkan, lalu diabadikan dalam video atau foto. Hasilnya diperjualbelikan dalam ruang obrolan tersebut selama beberapa tahun.

Kepolisian juga akan meningkatkan perlindungan dan dukungan kepada para korban dengan memajukan sistem pelacakan materi pelecehan seksual secara online.

Polisi akan menambahkan teknologi pengenalan wajah dalam sistem untuk mengidentifikasi foto dan video yang terdapat wajah korban, agar mereka dapat menghapus materi tersebut secara cepat.

Perkembangan teknologi ini nantinya akan bekerja sama dengan Kementerian Urusan Perempuan dan KCSC.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email