oleh

Target Partisipasi Pemilih di Pilkada Tangsel Jeblok

image_pdfimage_print

Kabar6-Partisipasi pemilih masih jadi momok. Setiap perhelatan pemilu digelar, masalah tersebut selalu menimbulkan perdebatan kusir.

Seperti halnya ajang pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 9 Desember kemarin di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), yang masih menyisakan persoalan cukup pelik.

Seringnya revisi peraturan perundang-undangan pun tak pernah efektif karena selalu ada celah yang tak bikin puas semua pihak.

Padahal, lembaga Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menerbitkan aturan ketat agar memunculkan kandidat pasangan calon yang berkualitas dan integritasnya mumpuni.

“Kalau dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya yang ikut Pilkada serentak di Banten, Tangsel ini relatif tinggi partisipasi pemilihnya,” klaim Ketua KPU Banten, Agus Supriyatna menjawab pertanyaan kabar6.com di Kampung Jaletreng, Serpong, Kecamatan Serpong, Sabtu (12/12/2015).

KPU Kota Tangsel sebelumnya menyatakan target angka partisipasi pemilih yang dipatok mencapai 70 persen. Tapi faktanya dari salinan perolehan suara dari data yang dientry ke formulir C1 jumlah total warga yang datang ke 2.245 Tempat Pemungutan Suara (TPS) hanya mencapai angka 57,99 persen.

Agus membandingkan dengan angka partisipasi pemilih Pilkada 2010 yang hanya menyentuh level 54 persen. Baginya ada kenaikan signifikan bila dibandingkan dengan tahun ini. Meskipun begitu ia tak menampik bila partisipasi pemilih sekarang anjlok karena pada Pemungutan Suara Ulang (PSU) 2010 mencapai 62 persen.

Agus mengaku, banyak faktor yang menyebabkan warga ogah masuk ke bilik suara untuk menyalurkan hak suara politiknya alias golput. Mayoritas warga kalangan golput biasanya bermukim di hunian perumahan mewah ataupun cluster-cluster.

“Apakah memang kita perlu gencarkan lagi sosialisasinya atau gimana, itu yang nantinya akan kita evaluasi,” terangnya.

Berbeda dengan wilayah perkampungan atau pemukiman padat penduduk di Kota Tangsel. Agus melihat persentase warga mau mendatangi TPS bisa mencapai angka 80 persen.

“Tangsel masih cukup tinggi bilang dibandingkan dengan Kabupaten Serang yang partisipasi pemilihnya cuma sampai 54 persen,” tambah Agus.(yud)

Print Friendly, PDF & Email