Kabar6-Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dihadapkan oleh persoalan pelik dalam menangani pengelolaan lahan parkir luar gedung (on street). Maka tak heran bila aparaturnya dipaksa mesti pontang-panting. Persoalan yang paling ruwet adalah penanganan terhadap pengelolaan parkir area luar gedung (on street). Parkir ini biasa dijumpai di pinggir-pinggir jalan atau pertokoan. Mayoritas pengelolanya adalah dari kalangan kelompok organisasi kemasyarakatan (Ormas).
Kepala Seksi Parkir dan Terminal Dishubkominfo Kota Tangsel, Dito Candra Wirastyo, mengaku bila kini telah terdata ada sebanyak 97 titik lokasi parkir on street.
Tapi dari jumlah tersebut masih sangat sedikit atau sekitar 19 titik parkir yang dikelola oleh 11 operator yang sudah resmi bekerjasama dengan Pemkot Tangsel.
“Tak jarang bila masalah ini masih pemicu terjadinya gesekan antarkelompok yang rebutan lahan parkir. Ditambah lagi kesadaran mereka untuk membayar pajak untuk kas daerah atas pengenaan pengelolaan lahan parkir yang dikelolanya cenderung minim,” ujarnya.
Padahal, lanjut Dito, target yang dipatok oleh lembaga legislatif untuk Pendapatan Asli Daerah di Kota Tangsel jumlahnya lumayan besar. Kondisi di atas tentunya berimbas pada melambatnya perolehan nominal pajak atas pengenaan retribusi parkir on street.
Sampai saat ini, kata Dito, dari target Rp 450 juta baru terkumpul Rp 99,3 juta dari retribusi parkir on street. “Kita terus berupaya menaikan PAD melalui sejumlah pendekatan ke operator parkir,” kata Dito.
Meski begitu, Dito yakin pendapatan retribusi parkir on street tahun ini bakal melampaui pencapaian tahun lalu. Diketahui, pendapatan retribusi pada 2013 mencapai Rp 100,15 juta dari target Rp 450 juta. **Baca juga: Tunggak Retribusi, Pengelola Parkir Samsat BSD Ditindak.
“Kita yakin melebihi pencapaian tahun 2013. Apalagi pada bulan Mei sampai bulan ini, grafik pendapatannya terus meningkat,” tutupnya.(yud)
