oleh

Tanpa Uang Saku ke PON XX Papua, Atlet Tangsel: Pinjam Teman untuk Jajan

image_pdfimage_print

Kabar6-Banyak atlet yang bertanding di PON XX Papua kini sudah kembali ke daerahnya masing-masing. Perhelatan tersebut menyisakan cerita pilu bagi atlet cabang olahraga asal Kota Tangerang Selatan (Tangsel) meski berhasil meraih medali perunggu.

Dimas Antariksa, satu dari lima atlet cabang olahraga dayung yang mengelus dada atas perhatian pemerintah daerah setempat. Ia cemburu karena seluruh atlet tidak dilepas oleh pejabat daerah seperti kabupaten/kota lainnya yang tergabung dalam kontingen Provinsi Banten.

Apalagi dana pendampingan. “Sampai sudah di venue tidak ada uang saku,” kata Dimas saat dikonfirmasi lewat pesan singkat kabar6.com, Rabu (13/10/2021) malam.

Ia pastikan, mayoritas atlet cabang olahraga masih berstatus pelajar serta mahasiswa. Otomatis belum punya penghasilan tetap.

Dimas bersama empat rekan lainnya terpaksa harus “puasa” selama berada di Bumi Cendrawasih. Tetapi tetap saja kebutuhan materi sulit dihindari oleh siapapun dalam pelbagai kesempatan apapun.

Para atlet dayung juga tergiur hasrat untuk membeli makanan maupun minuman ringan demi mengisi waktu senggang agar tak bosan. Lantas uang dari mana lantaran para atlet tak menerima uang saku?. “Minjam ke teman untuk jajan,” jelas Dimas.

Ia berharap pemerintah daerah bisa adil terhadap semua atlet, tidak pilih kasih. Sementara atlet taekwondo mendapatkan uang saku, dan setibanya di Kota Tangsel diberikan bonus atas torehan prestasi medali yang sama.

Sebelum PON XX Papua digelar, seluruh atlet padahal terus mempersiapkan waktu dan tenaga agar bisa fokus berlatih. “Berbulan-bulan latihan izin sekolah atau kuliah tanding mati matian demi daerah tapi tidak dihargai,” lirihnya.

Dimas menegaskan, realitasnya pemerintah masih belum terlalu peduli terhadap para atlet yang telah dan coba mengharumkan nama negara maupun daerahnya. “Seharusnya pemerintah lebih memperhatikan untuk ke olahraga,” tegasnya.

Sementara itu di lokasi terpisah pada hari yang sama, Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie mengakui bahwa mayoritas atlet cabang olahraga tidak diberikan uang saku sebelum berangkat ke Papua. “Karena dari dinas pemuda dan olahraga tidak dianggarkan,” ungkapnya di Serpong, Rabu siang.

**Baca juga: Mural Sarkastik Muncul Dekat Mapolres dan Kejari Tangsel, Begini Modelnya

Benyamin bilang telah menugaskan Tim Anggaran Pemerintah Daerah untuk mencarikan solusi memberikan bonus bagi para atlet berprestasi. Prinsipnya ia mengapresiasi atas prestasi-prestasi para atlet cabang olahraga asal Kota Tangsel.

“Bagaimanapun mereka sudah mengharumkan nama baik Kota Tangerang Selatan. Nanti akan kita rumuskan bagaimana bentuk apresiasinya. (bonus sedang dipersiapkan) ya insya Allah, lagi dirumuskan,” paparnya.(yud)

Print Friendly, PDF & Email