oleh

Tanpa Asuransi, Nasib BPBD Pandeglang “Ngeri-ngeri Sedap”

image_pdfimage_print

Kabar6-Perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang dinilai masih minim terhadap Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.

Padahal, pekerjaan BPBD bukanlah hal yang ringan. Tapi memiliki resiko tinggi, bahkan mempertaruhkan nyawa, saat menangani bencana seperti kebakaran, banjir, longsor dan kapal yang tenggelam.

Faktanya, sampai saat ini, Pemkab Pandeglang belum juga memberikan jaminan asuransi kepada setiap anggota BPBD. Dan, hal itu tentunya membuat para personil BPBD menjadi gelisah atau “ngeri-ngeri sedap” bila mengutip perumpamaan yang sering dilontarkan mantan politisi Demokrat, Sutan Bhatoegana Siregar.

“Resiko yang kami tanggung sangat besar. Anggota Damkar misalnya, berani melawan api serta anggota BPBD lainnya pernah mencari buaya di hutan dan mencari mayat di lautan akibat kapal hilang. Pekerjaan kami tdk mengenal hari libur, 24 jam siap siaga. Kami hanya ingin nasib kami, khususnya para honorer lebih diperhatikan oleh Pemda,” kata Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Pandeglang, Raden Yunce Dewi kepada Kabar6.com, Rabu (23/12/2015).

Menurut Yunce, ketika terjadi sesuatu pada dirinya dan anggota BPBD lainnya, misalkan meninggal, pihak Pemda seharusnya memperhatikan keluarga yang ditinggalkannya.

“Kami bekerja degan misi kemanusiaan. Bila terjadi sesuatu kepada kami saat melaksanakan tugas diluar, pihak BPBD maupun Pemda tidak menjamin. Itu yang sampai saat ini membuat kami belum bisa tenang,” ungkapnya.(zis)

Print Friendly, PDF & Email