oleh

Tak Kunjung Beri Seorang Cucu, Pasutri Asal India Gugat Anak dan Menantunya Sebesar Rp9,5 Miliar

image_pdfimage_print

Kabar6-Pasangan suami istri (pasutri) paruh baya asal India, Sanjiv Ranjan Prasad dan istrinya, Sadhana Prasad, menggugat anak tunggal mereka dan sang menantu sebesar lebih dari Rp9,5 miliar karena tak kunjung memberikan mereka seorang cucu.

Prasad dan Sadhana, melansir npr, masih memberikan kesempatan pada anak dan menantunya satu tahu ke depan untuk memiliki anak dan tuntutan bisa dibatalkan. Pasutri itu mengatakan bahwa mereka tidak peduli dengan jenis kelamin, dan hanya menginginkan seorang cucu.

“Anak saya sudah enam tahun menikah tapi belum juga punya anak. Setidaknya jika kami punya cucu untuk menghabiskan waktu bersama, rasa sakit kami akan tertahankan,” kata pasutri tadi dalam petisi yang diajukan ke pengadilan di Haridwar. ** Baca juga: Demi Lunasi Utang Biaya Kuliah, Wanita di New York Jual Sel Telur Beku Miliknya

Prasad mengungkapkan, dia mengalami kesulitan keuangan yang menyebabkan pria itu menggugat putranya sendiri yang telah menikah pada 2016. Prasad juga mengklaim, menantu perempuan dan keluarganya mengendalikan uang putra mereka dan telah menghentikan pasangan muda itu untuk memiliki anak.

Selain itu, Prasad yang sakit hati mengatakan bahwa dia menghabiskan semua uang untuk pendidikan putranya di Amerika Serikat (AS) dan sedang mengalami krisis keuangan. Tuntutan kompensasi itu meliputi biaya resepsi pernikahan di hotel bintang lima, mobil mewah dan biaya bulan madu anak dan menantunya ke luar negeri.

“Saya memberi anak saya semua uang saya, membuatnya dilatih di Amerika. Saya tidak punya uang sekarang. Kami telah mengambil pinjaman dari bank untuk membangun rumah. Kami bermasalah secara finansial dan pribadi,” terang Prasad.

Karena itulah pasutri ini menuntut kompensasi masing-masing £264.366 dari putra dan menantu. Dalam petisi yang diajukan ke pengadilan, Prasad mengklaim telah menghabiskan lebih dari £250 ribu untuk membesarkan putranya, total lebih dari yang dia mampu.

Prasad menerangkan bahwa putranya, yang merupakan seorang pilot dengan maskapai penerbangan komersial, pindah ke Hyderabad, membeli sebuah rumah atas nama istrinya dan berhenti berkomunikasi dengan orangtuanya.

Pria itu kemudian mendesak putranya untuk memiliki seorang cucu dan menuduh bahwa pasangan itu kemudian berpura-pura untuk berpisah. AK Srivastava, yang mewakili Prasad dan istrinya, mengklaim bahwa pasangan lanjut usia tersebut mencari kompensasi atas kerugian finansial dan emosional.

“Pasangan memiliki kebebasan untuk tidak melahirkan anak, itulah sebabnya kami meminta kompensasi,” kata Srivastava.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email