oleh

Tak Disangka, 3 Karya Terkenal Ini Ternyata Plagiat

image_pdfimage_print

Kabar6-Plagiarisme atau sering disebut plagiat adalah penjiplakan atau pengambilan karangan, pendapat, dan sebagainya dari orang lain dan menjadikannya seolah karangan dan pendapat sendiri.

Plagiarisme juga tidak mengacu pada hasil karya tulisan saja melainkan juga hasil karya musik, desain, dan lain-lain. Nah, ada tiga karya terkenal di dunia yang kabarnya adalah plagiat. Melansir beberapa sumber, ini karya yang dimaksud:

1. Christiane Serruya
Christiane Serruya dituduh telah melakukan penjiplakan dalam beberapa karyanya pada 2019 lalu. Salah satu novelis romantis terlaris ini dianggap telah menyalin kata-kata dari novel lain. Hal itu pertama kali diketahui oleh Courtney Milan, merupakan salah satu korban dari tindakan plagiarism yang dilakukan Serruya.

Setelah mengetahui bahwa karyanya telah dijiplak oleh Serruya, Milan kemudian memposting tulisna itu ke dalam laman blog miliknya. Sejak saat itu, para penulis lain mulai melihat dan mencermati karya-karya Serruya untuk memastikan apakah karya mereka dijiplak juga atau tidak. Jika ada yang menemukan bukti plagiarism, mereka akan segera memberitahu Serruya via cuitan Twitter.

Diketahui, Serruya adalah mantan pengacara asal Brasil yang sukses selama 20 tahun berkarier, hingga akhirnya berganti haluan menjadi seorang penulis. Selama tujuh tahun menjadi penulis, dia telah berhasil menerbitkan sebanyak 30 novel. Karena kasus plagiat tadi, Serruya menutup akun Twitter serta website pribadi miliknya.

Meski demikian, buku-bukunya masih tetap dijual di pasaran. Para penulis yang menjadi korban merasa sangat sulit untuk menggugat Serruya karena berasal dari negara lain, meski sudah banyak bukti yang menunjukkan bahwa Serruya telah melakukan plagiarism.

2. Kaavya Viswanathan
Pada 2016, Kaavya Viswanathan yang masih berusia 18 tahun berhasil menerbitkan novel pertamanya yang berjudul ‘How Opal Mehta Got Kissed, Got Wild, and Got a Life’. Novel itu berhasil melejitkan namanya di dunia penulisan.

Viswanathan yang merupakan seorang sarjana lulusan Harvard ini menjadikan karakter utama sebagai seorang wanita cerdas, namun tengah putus asa karena ingin sekali masuk ke Harvard. Tagline dari novelnya pun berbunyi, “Seberapa jauh Anda akan pergi untuk satu hal yang sangat Anda inginkan?”

Namun belakangan diketahui, ada bagian di dalam novelnya yang sangat mirip dengan novel karya Megan McCafferty. Novel tersebut juga menceritakan perjalanan seorang wanita muda yang aspirasional, hampir mirip dengan novel karya Viswanathan.

Wartawan The New York Times setidaknya berhasil menemukan 29 bagian dari novel Viswanathan yang sama dengan novel karya McCafferty. Pada akhirnya Viswanathan meminta maaf atas tindakan plagiat yang dilakukannya dan buku novelnya pun ditarik oleh pihak penerbit.

3. Martin Luther King Jr.
Martin Luther King Jr. (15 Januari 1929 – 4 April 1968) adalah pendeta Baptis dan aktivis Amerika Serikat yang menjadi juru bicara dan pemimpin gerakan hak sipil tahun 1954 sampai 1968. Ia dikenal karena menuntut hak sipil dengan cara nonkekerasan dan ketidakpatuhan sipil sesuai ajaran Kristen dan terinspirasi oleh aktivisme damai Mahatma Gandhi.

Pada 1990, ditemukan fakta bahwa Luther telah melakukan penjiplakan pada disertasi doktoralnya yang berjudul, ‘A Comparison of the Conception of God in the Thinking of Paul Tillich and Henry Nelson Wieman’.

Fakta itu diungkap oleh sejarawan yang ditunjuk untuk mengelola dokumen milik Luther.. Meski sedikit menutupi kebenaran yang ada, sang sejarawan berkata kalau ide, kalimat, serta seluruh bagian dari disertasi Luther diambil dari sumber lain.

Biasanya ketika sebuah disertasi diketahui menjiplak tesis lain, maka pihak universitas akan menghapus karya tersebut. Namun, khusus untuk disertasi milik Martin Luther, kita masih bisa melihatnya di Universitas Boston. ** Baca juga: Bercinta Selama 48 Jam Nonstop, Pengantin Baru di Jerman Tewas Mengenaskan

Selain dituduh melakukan plagiat dalam disertasinya, Luther juga dituduh telah melakukan penjiplakan atas hasil karya penulis politik, Archibald Carey Jr. pada pidatonya yang terkenal.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email